Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Pemeriksa Fakta Junior)
Faktanya, tidak ada pernyataan dari PDIP yang menyatakan bahwa mereka menolak hukuman mati bagi para koruptor karena takut kader mereka habis.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: MANIPULATED CONTENT/Konten yang Dimanipulasi
=====
[SUMBER]: TIKTOK
https://archive.fo/S173i
=====
[NARASI]:
”lalu Ibu megawati interupsi, jangan dihukum mati. Kalau dihukum mati, kaderku habis semua”
=====
[PENJELASAN]:
Sebuah unggahan video beredar melalui media sosial Tiktok dengan nama akun Limited Edition. Dalam video tersebut, terdapat hasil tangkapan layar sebuah artikel berita online yang membahas mengenai ketidaksetujuan PDIP terhadap hukuman mati yang diterapkan kepada koruptor di Indonesia. Dalam judulnya, artikel tersebut berjudul, ”PDIP Tolak Hukuman Mati Koruptor: Kita Harus Rawat Kehidupan”. Namun sebuah informasi juga disampaikan melalui video ini, yang menyebutkan bahwa PDIP menolak hukuman mati kepada koruptor karena takut kadernya habis. Apakah benar PDIP menolak hukuman mati kepada koruptor karena takut kadernya habis?
Pencarian mengenai kebenaran informasi ini diawali dengan mencari informasi mengenai isi artikel berita yang ada di dalam video unggahan tersebut. Artikel ini diketahui berasal dari media Gelora.com yang diterbitkan pada 12 Desember 2019 lalu.
Namun, saat dilakukan pencarian dengan kata kunci ”PDIP Tolak Hukuman Mati bagi Koruptor”, pembaca akan diarahkan pada beberapa artikel cek fakta tentang yang terbit pada tahun 2020-2022. Artikel cek fakta ini mengulas tentang beredarnya informasi mengenai PDIP menolak hukuman mati bagi para koruptor karena para koruptor adalah teman sehidup semati mereka. Salah satunya juga artikel cek fakta dari turnbackhoax.id berjudul, [SALAH] “pdip menolak dng tegas hukuman mati bagi koruptor, dengan alasan semua koruptor adalah teman sehidup semati mereka…”, yang terbit pada 11 Januari 2021 lalu.
Jika memperhatikan isi ulasan dari artikel yang membahas mengenai penolakan PDIP terhadap hukuman mati bagi para koruptor, maka tidak ditemukan sebuah pernyataan resmi dari pihak partai tersebut, yang menyatakan bahwa penolakan terhadap hukuman mati ini karena PDIP takut kadernya habis. Dalam artikel aslinya, terdapat ungkapan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan bahwa semua pihak tidak boleh menjadi penentu kehidupan seseorang.
Hasto mengaku sepakat esensi dari korupsi adalah membunuh kemanusiaan. Namun, dia mengatakan hukuman terberat bagi koruptor bukan dengan cara membunuhnya. Dia menganggap koruptor tetap harus dihukum berdasarkan tingkat korupsinya. Terlebih, semangat pendirian Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk melindungi kehidupan warganya.
“Jadi PDIP merasa bahwa dengan jalan koruptor dimiskinkan, bahkan ada koruptor yang kemudian menerima hukuman karena dia adalah pejabat negara melakukan kerusakan sistemik ada yang dilakukan hukuman seumur hidup itu jauh lebih relevan,” ujarnya.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa PDIP menolak hukuman mati bagi para koruptor karena takut kadernya habis adalah sebuah informasi yang salah dan termasuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.
=====
[REFERENSI]:
https://www.gelora.co/2019/12/pdip-tolak-hukuman-mati-koruptor-kita.html
https://news.detik.com/berita/d-4819092/pdip-lebih-setuju-miskinkan-koruptor-dibanding-hukuman-mati