
- Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim. Video dalam klaim kemungkinan besar merupakan hasil Generate AI dengan Fake Probability 99,9%.
- Unggahan berisi klaim “Indonesia kirim 20 ribu pasukan ke Gaza membantu perdamaian pasca kemerdekaan Palestina” merupakan konten palsu (fabricated content).
Beredar video [arsip] dari akun tiktok “dewisrikandiblora1” pada Minggu (19/10/2025) disertai takarir:
“20.000/pasukan militer indonesia di kirim ke Gaza/membantu perdamaian pasca kemerdekaan Palestina .mari berdo a utk para militer kita agar di beri kemudahan dlm tugas.”

Hingga Kamis (23/09/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 9 ribu tanda suka, menuai 932 interaksi komentar serta dibagikan ulang sebanyak 1226 kali oleh pengguna Tiktok lainnya
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Indonesia kirim 20 ribu pasukan ke Gaza membantu perdamaian pasca kemerdekaan Palestina” ke mesin pencarian Google. Hasilnya tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim.
Selanjutnya Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri lebih dalam terkait pengiriman pasukan Indonesia ke Gaza di Google. Hasilnya ditemukan artikel dari indonesia.go.id berjudul “Presiden Prabowo di PBB: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza” yang dimuat Rabu (24/09/2025).
Dalam artikel tersebut membahas pidato Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB bahwa Indonesia siap mengirimkan 20 ribu lebih pasukan perdamaian ke Gaza atau ke daerah konflik lain di dunia, jika Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB memutuskan. hingga saat ini belum ada pengiriman 20 ribu tentara tersebut.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) kemudian menelusuri lebih dalam dengan memasukkan tangkapan layar dalam video klaim ke deepfake-o-meter. hasilnya ditemukan bahwa video tersebut kemungkinan besar merupakan hasil Generate AI dengan Fake Probability 99,9%.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Indonesia kirim 20 ribu pasukan ke Gaza membantu perdamaian pasca kemerdekaan Palestina” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Daud Bachtiar)