[SALAH] Presiden Prabowo Tarik Uang Luar Negeri Rp7.000 Triliun

  • Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim. Faktanya,  Prabowo hanya merencanakan penarikan utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026.
  • Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo tarik uang luar negeri Rp7.000 triliun” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

Pada Senin (22/9/2025) akun Facebook “Rayanto” membagikan video [arsip] disertai narasi:

“FAKTA EKΟΝΟΜΙ

PRABOWO TARIK 7000 TILIUN DUIT LUAR NEGERI, NEGARA LAIN MELONGO! EKONOMI RI MELEDAK DALAM 200 HARI.!”

Hingga Rabu (16/10/2025) unggahan telah mendapatkan 27.000 tanda suka, 1.500  komentar dan telah dilihat lebih dari 800 ribu kali.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Prabowo tarik uang luar negeri 7000 Triliun” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan, antara lain:

  • Berita detik.com “Prabowo Bakal Tarik Utang Baru Rp781,87 Triliun pada 2026” yang tayang Senin (18/8/2025). Diberitakan Presiden Prabowo Subianto merencanakan penarikan utang baru sebesar Rp781,87 triliun pada 2026, tertuang dalam RAPBN 2026. Utang ini dirancang untuk mendukung pembangunan nasional dan meredam gejolak ekonomi global yang tidak pasti.
  • Berita tempo.co “Prabowo Dipastikan Tarik Utang Baru Rp775,8 Triliun Tahun Depan, Berikut Rinciannya” yang terbit Kamis (5/10/2024). Dalam berita ini disebutkan bahwa rencana penarikan utang tercantum dalam Perpres Nomor 201 Tahun 2024. Mayoritas pembiayaan berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp642,5 triliun dan sisanya dari pinjaman dalam dan luar negeri sebesar Rp133,3 triliun.

Sementara itu, dalam video berdurasi 10 menit 50 detik tersebut narator hanya membahas strategi Presiden Prabowo dalam menambah uang negara. Strategi tersebut meliputi optimalisasi cadangan emas nasional, penerapan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) wajib disimpan di dalam negeri, perluasan basis pajak melalui penarikan dari grey economy, efisiensi dan penghematan anggaran negara, optimalisasi dividen BUMN, pemanfaatan potensi ekonomi tersembunyi, serta transformasi sistem ekonomi dan fiskal nasional.

Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim “Presiden Prabowo menarik uang luar negeri sebesar Rp7000 triliun”. 

Kesimpulan

Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo Tarik Uang Luar Negeri 7.000 Triliun” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

(Ditulis oleh Raymondha Elsha)