[SALAH] Merah Menyala Raja Ampat Akibat Tambang

  • Faktanya, lokasi dalam klaim yang beredar adalah di Pulau Hormuz, Teluk Persia, Iran atau yang dikenal dengan sebutan Pantai Merah atau Red Beach. Adapun penyebab daratan di Pulau Hormuz berwarna merah adalah karena tanah mereka kaya akan oksida besi.
  • Unggahan berisi klaim “merah menyala Raja Ampat akibat tambang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

Beredar video [arsip] dari akun tiktok “zeus.kakek.52” pada Selasa (07/10/2025) disertai takarir:

“Hujan Mengalir ke Laut

Merah Menyala Raja Ampat Akibat Tambang, di Rusak Oleh Para Oligarki Asing dan Oligarki Lokal dan di Dukung Oleh Pejabat Rakus dan Serakah”

Hingga Kamis (09/10/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 7 ribu tanda suka, menuai lebih dari 700 interaksi komentar serta dibagikan ulang lebih dari 400 kali oleh pengguna Tiktok lainnya.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “merah menyala Raja Ampat akibat tambang” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) kemudian menelusuri lebih dalam terkait unggahan dengan memasukan potongan tangkapan layar ke dalam Google Lens. Hasilnya ditemukan unggahan serupa dari akun instagram tugumalangid disertai takarir “Fenomena Alam Unik: Pantai dan Laut Pulau Hormuz Tampak Merah Darah.” 

Selanjutnya Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri fenomena unik pulau Hormuz di Google. Hasilnya ditemukan artikel dari kompas.com berjudul “Pantai di Iran Berwarna Merah Darah Saat Hujan Deras, Apa Penyebabnya?” yang dimuat (14/02/2025). Artikel tersebut menjelaskan lokasi dalam video yang beredar adalah di Pulau Hormuz, Teluk Persia, Iran. Lokasi tersebut dikenal dengan sebutan Pantai Merah atau Red Beach. Adapun penyebab daratan di Pulau Hormuz berwarna merah adalah karena tanah mereka kaya akan oksida besi.

Kesimpulan

Unggahan berisi klaim “merah menyala Raja Ampat akibat tambang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

(Ditulis oleh Daud Bachtiar)