[SALAH] Malaysia Bakal Kembalikan Ambalat ke Indonesia

  • Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim. Malaysia dan Indonesia hanya sepakat mengelola migas di Ambalat melalui joint development authority dan menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomatik.
  • Unggahan video berisi klaim “Malaysia bakal kembalikan Ambalat ke Indonesia” merupakan konten palsu (fabricated content).

Akun Facebook “Anna Lily” pada Selasa (9/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:

“ANWAR IBRAHIM MINTA MAAF KE PRABOWO MENGAMBIL PULAU AMBALAT ANWAR IBRAHIM AKAN KEMBALIKAN PULAU YANG MALAYSIA AMBIL ANWAR IBRAHIM TAKUT PERANG DENGAN INDONESIA KARNA MILITER INDONESIA TERKUAT DI ASIA TENGARA”

Per Jumat (12/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 3.300-an komentar dan dibagikan hampir 1.000 kali.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Anwar Ibrahim minta maaf dan kembalikan Ambalat ke Indonesia” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke beberapa pemberitaan, antara lain:

  • Berita tempo.co “Anwar Ibrahim: Pengelolaan Blok Ambalat Melalui Joint Development Authority” yang tayang Jumat (27/6/2025). Dalam laporan ini, disebutkan bahwa Malaysia dan Indonesia sepakat untuk bersama-sama mengelola migas di Blok Ambalat melalui joint development authority. 
  • Berita internasional.kompas.com “Sengketa Blok Ambalat: Indonesia Ingin Damai, Malaysia Tak Mau Perang” yang tayang Sabtu (9/8/2025). Dalam laporan ini, Pemerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim. Di sisi lain, Indonesia juga menegaskan penyelesaian sengketa akan ditempuh secara damai sesuai prinsip ASEAN.

Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Malaysia bakal kembalikan Ambalat ke Indonesia”.

Kesimpulan

Unggahan video berisi klaim “Malaysia bakal kembalikan Ambalat ke Indonesia” merupakan konten palsu (fabricated content).

(Ditulis oleh ‘Ainayya)