
- Faktanya, Dewan Gubernur New Development Bank (NDB) pada Maret 2025 telah memilih Dilma Vana Rousseff sebagai Presiden NDB hingga Juli 2030.
- Unggahan berisi klaim “Putin tunjuk Prabowo menjadi Ketua NDB BRICS” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun Facebook “Alutsista Militer indonesia” pada Rabu (2/4/2025) membagikan video [arsip], isinya adalah pembacaan narasi sebagai berikut:
“Dunia dikejutkan dengan sebuah pengumuman besar yang mengguncang panggung ekonomi global Indonesia dibangun kepemimpinan presiden Prabowo Subianto tidak hanya resmi bergabung dengan New Development Bank (NDB) BRICS, tetapi juga mendapatkan kepercayaan luar biasa untuk memimpin organisasi finansial bergengsi ini. Kabar dan lebih mengejutkan lagi, penunjukan Prabowo sebagai ketua NDB BRICS ternyata terjadi atas mandat langsung dari presiden Rusia.”
Pengunggah juga menyertakan narasi:
“NAIK LEVEL !! PUTIN TUNJUK PRESIDEN PRABOWO JADI KETUA NDB BRICS SAINGI BARAT”
Hingga Rabu (30/7/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 4.000 pengguna dan menuai 40-an komentar.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Presiden NDB BRICS” ke kolom pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan dari laman resmi New Development Bank (NDB) BRICS, ndb.int “Board of Governors Re-Elects H.E. Mrs. Dilma Rousseff as NDB President”, dalam bahasa Indonesia berarti “Dewan Gubernur Memilih Kembali Y.M. Ibu Dilma Rousseff sebagai Presiden NDB”.
Dari pemberitaan yang tayang Maret 2025 itu, diketahui Dewan Gubernur NDB pada Rabu (19/3/2025) telah memilih Dilma Vana Rousseff sebagai Presiden NDB hingga Juli 2030.
Meskipun nama Indonesia belum tercantum sebagai anggota di laman resmi ndb.int, informasi dari setneg.go.id menyebut Indonesia telah bergabung sebagai anggota NDB. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Prabowo saat menerima kunjungan Presiden NDB Dilma Rousseff di Indonesia pada Selasa (25/3/2025).
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Putin tunjuk Prabowo menjadi Ketua NDB BRICS” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)