[SALAH] 18 Ribu Personel TNI Lengkap dengan Alat Perang Datang untuk Amankan Aceh

  • Konten yang beredar merupakan hasil rekayasa AI.
  • Unggahan video berisi klaim “18 ribu personel TNI lengkap dengan alat perang datang untuk amankan Aceh” merupakan konten palsu (fabricated content).

Akun Facebook “Serambi Aceh” pada Minggu (6/7/2025) membagikan video [arsip], isinya memperlihatkan seseorang berseragam TNI sedang berbicara dengan narasi sebagai berikut:

“Aceh hari ini datang 18 ribu personel TNI lengkap dengan alat perang. Kami pastikan satu jengkal tanah Aceh tidak akan lepas dari NKRI”

Unggahan disertai takarir:

“Hidup NKRI”

Per Senin (28/7/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 25.800 tanda suka dan 4.100 komentar.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten dengan alat pendeteksi AI, detect.resemble.ai dan wasitai.com. Hasilnya, konten tersebut merupakan hasil kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “18 ribu TNI datang menjaga Aceh” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan cnnindonesia.com “Warga Aceh Tolak Batalyon Teritorial Baru di 5 Daerah”.

Dalam pemberitaan yang tayang Senin (7/7/2025) itu, disebutkan bahwa sejumlah warga dari Aliansi Rakyat Aceh menggugat pembangunan batalyon baru di 5 kabupaten. Menurut koordinator aksi, sejauh ini kondisi Aceh sudah aman setelah 19 tahun damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia, sehingga tidak ada urgensinya dengan penambahan batalyon baru di Aceh.

“Data yang kita peroleh sekarang sudah hampir 18 ribu personel TNI di Aceh, apabila ditambah lagi Batalyon maka personel TNI tambah banyak lagi. Ini tentu melanggar perjanjian MoU Helsinki,” ucap koordinator aksi pada cnnindonesia.com, Senin (7/7/2025).

Tidak ada narasi yang membenarkan klaim belasan ribu personel itu datang dengan alat perang.

Kesimpulan

Unggahan video berisi klaim “18 ribu personel TNI lengkap dengan alat perang datang untuk amankan Aceh” merupakan konten palsu (fabricated content).

(Ditulis oleh ‘Ainayya)