
- Faktanya video yang menampilkan Iran pamerkan rudal terbesar di dunia tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
- Unggahan dengan klaim “Iran pamerkan rudal terbesar di dunia” merupakan konten palsu (fabricated content).
Beredar video [arsip] dari akun Tiktok “@cekdon773” pada Jumat (4/7/2025) yang menampilkan parade kendaraan tempur membawa rudal ukuran raksasa yang ditonton oleh sejumlah warga. Berikut narasi lengkapnya:
Iran Mulai Menunjukkan kekuatan Rudal antar benua nya
Dunia Ketar Ketir Melihat ini
Rudal Terbesar di Dunia ada di Iran ternyata
Iran pamerkan rudal terbesar di Dunia dengan jarak tempuh antar benua,
Netizen ; AS menyesal telah menyerang Iran!
Bagaimana pendapat anda?
Hingga Jumat (18/7/2025) unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2 ribu kali, menuai 103 komentar dan dibagikan ulang oleh 220 pengguna Tiktok lainnya.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Tempo menelusuri kebenaran video menggunakan Google Lens, menganalisis materi video, dan membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya, video tersebut adalah hasil kecerdasan buatan (AI).
Video serupa telah diunggah sebelumnya oleh akun Tiktok @mhrx.ai pada Rabu (18/6/2025) dengan keterangan “Massive Missile Parade, Military Power in Action”. Seluruh konten yang diunggah oleh akun ini merupakan hasil buatan AI, termasuk musik dan suara dalam video. Video ini juga diunggah oleh akun YouTube @VanesStCyr pada Sabtu (28/6/2025) dengan judul yang sama.
Berdasarkan analisis visual, Tempo mendapati beberapa kejanggalan. Pertama pada sekumpulan orang yang menyaksikan dari atas sebuah bangunan. Mereka tampak bergerak tidak normal. Kedua, pada detik ketiga dan keempat, ketika truk bagian depan melintas, terlihat melindas dua orang yang berdiri di bagian depan.
Tempo kemudian menganalisis konten itu menggunakan alat pendeteksi kecerdasan buatan, AI or Not. Hasilnya, 100 persen kemungkinan fragmen dibuat dengan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Unggahan dengan klaim “Iran pamerkan rudal terbesar di dunia” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)