
- Faktanya, kapal tanker yang terbakar di video yang disebarkan penyebabnya adalah karena bertabrakan dengan kapal lain.
- Unggahan yang membagikan video tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content).
Pada Senin (23/6/2025) beredar video di X (arsip cadangan) oleh akun “PPQSI” (@PPQSI_) dengan narasi:
“Sebuah kapal tanker minyak besar terbakar di Selat Hormuz. Iran mengatakan bahwa tidak ada kapal yang akan melewati Selat Hormuz kecuali Iran memberikan izin. Bab al-Mandab sudah ditutup oleh Houthi. Laut Arab kini dalam bahaya. Semua pengiriman di laut ini mulai berhenti.”
di unggahannya. Narasi ini mengaitkan dengan konflik Iran – Israel yang per artikel ini disusun masih berlangsung.

Per arsip cadangan dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 472 ribu kali, mendapatkan 53 jawaban, dibagikan ulang 695 kali, dan disukai oleh 3.6 ribu pengguna X lainnya.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) InVID WeVerify yang memfragmentasi video ke dalam bentuk gambar/foto untuk mencari bingkai utama (Keyframe), yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search) menggunakan Google Lens.
Hasil penelusuran mengarahkan ke beberapa sumber unggahan foto dan video yang mirip dengan konteks informasi yang benar, salah satunya foto di artikel oleh situs Splash247.com terbitan 17 Juni 2025. Situs ini menginformasikan bahwa Adalynn, kapal tanker yang terlihat terbakar di video yang disebarkan oleh akun X “@PPQSI_”, terbakar karena bertabrakan dengan kapal tanker lainnya yaitu Front Eagle VLCC pada 17 Juni 2025 di pelabuhan Khor Fakkan di Teluk Oman.
Sumber lain yang membagikan dalam bentuk video adalah akun “Shipspotter Hayri YAY” (@shipspotter_hayriyay) di Instagram pada 17 Juni 2025 dan akun “Ed Finley–Richardson” (@ed_fin) di X pada 17 Juni 2025. Untuk mengkoroborasi mendukung unggahan oleh sumber-sumber di atas, pencarian menggunakan kata kunci “adalynn front eagle collision” di Google Videos menghasilkan video yang diunggah di berbagai platform media sosial. Selain itu, menggunakan kata kunci yang sama di Google News menghasilkan berbagai artikel oleh sumber-sumber otoritatif dan kredibel.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya kapal tanker yang terbakar di video yang disebarkan penyebabnya adalah karena bertabrakan dengan kapal lain.