
- Narasi tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah.
- Unggahan berisi klaim “Bell’s palsy ditularkan oleh virus yang tertiup angin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Pada Selasa (3/6/2025) akun Instagram “ernita.aru” membagikan video [arsip] disertai narasi :
“Bells Palsy itu karna virus yang penularannya dari angin, bisa angin malam/kipas atas AC. Dari hasil konsul dengan dr saraf pengyembuhannya diatas 75% tergantung dari cepatnya minum obat dan gejala nya.
Banyak yg komen rata2 mereka sembuh di 2-4 minggu setelah pengobatan. Ada yang sembuh total dan ada juga yang tidak 100% sembuh. Juga ada yang sampe bertahun tahun belum sembuh 🥺”
Hingga Rabu (25/6/2025) unggahan mendapatkan 209 tanda suka.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co
Tempo memverifikasi klaim itu dengan mewawancarai dokter spesialis syaraf dan menggunakan sumber dari jurnal kredibel. Hasilnya, narasi yang disebarkan tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah.
Meski penyebab pastinya belum solid, Bell’s palsy diduga terkait dengan reaktivasi virus herpes simpleks (HSV-1) atau virus lain (VZV, EBV), juga berhubungan dengan gangguan autoimun atau hiperglikemia.
“Jadi, tidak benar penyakit ini disebabkan oleh virus yang tertiup angin,” kata Dokter Spesialis Syaraf Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Jawa Timur, dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.S (K), kepada Tempo, Rabu (18/6/2025).
Para ilmuwan menemukan beberapa infeksi virus dapat memicu peradangan pada saraf dan menyebabkan Bell’s palsy. Infeksi tersebut meliputi:
- Herpes simpleks 1, virus yang menyebabkan infeksi mulut seperti luka dingin)
- Virus varicella-zoster (cacar air dan herpes zoster).
- Virus Epstein-Barr (mononukleosis)
- COVID-19
Pemicu lainnya yang mungkin termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat stres,penyakit, kurang tidur, trauma fisik, dan kondisi autoimun. Resiko terserang penyakit ini meningkat pada orang dengan diabetes, kehamilan preeklamsia, obesitas (BMI 30 atau lebih tinggi), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan pernah menderita Bell’s palsy sebelumnya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Bell’s palsy ditularkan oleh virus yang tertiup angin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Raymondha Elsha)