
- Jejak putih yang terlihat di langit setelah pesawat melintas sebenarnya adalah contrail, singkatan dari condensation trail, bukan racun yang disebarkan melalui udara.
- Unggahan berisi klaim “ada racun disebarkan dengan chemtrail, sebabkan TBC” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun X “Boediantar4” pada Jumat (9/5/2025) membagikan unggahan [arsip] berisi klaim yang menyebut racun disebarkan dengan chemtrail yang dapat menyebabkan batuk, pilek, dan meriang.
Berikut narasi lengkapnya:
“Selalu Perhatikan Langit Kita… Chemtrail / racun di Sebar , ga lama batuk2 , pilek , meriang , klo dlu di Vonis c19 , skrg bakal di vonis TBC 🤣…Ada gejala ga ada gejala Kalian di Vonis TB. Ingat dlu 99% yg Meninggal di COVID kan , semua Wafat di RUMAH SAKIT!! think smart”
“Waspada bisnis pandemi julid 2”
Hingga Sabtu (31/5/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 2.000 pengguna dan dibagikan ulang 1.000 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Klaim terkait pesawat digunakan untuk menyebarkan zat kimia beracun ke udara merupakan teori konspirasi lama yang telah dibantah oleh para pakar dan akademisi.
Menurut penjelasan para ahli, jejak putih yang terlihat di langit setelah pesawat melintas sebenarnya adalah contrail, singkatan dari condensation trail. Ini merupakan fenomena yang biasa terjadi akibat perbedaan suhu dan kadar uap air di atmosfer.
Dilansir dari kompas.com yang telah diberitakan sejak Juli 2021, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan bahwa jejak putih tersebut adalah hal yang wajar.
“Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud,” ujar Indan.
Penjelasan serupa juga disampaikan oleh pengamat penerbangan dan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Cheppy Hakim. Ia menekankan bahwa jejak asap yang terlihat di langit merupakan akibat dari proses kondensasi.
“Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu,” kata Cheppy.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularannya terjadi melalui droplet atau percikan cairan saat seseorang berbicara, batuk, atau bersin.
Meskipun TBC paling sering menyerang paru-paru, penyakit ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, hingga kelenjar getah bening.
TurnBackHoax sejak 2021 juga sudah membantah klaim terkait jejak putih pesawat yang diklaim sebagai chemtrail senjata biologis yang sebabkan Covid-19, seperti yang dilaporkan pada beberapa artikel berikut:
- [SALAH] Chemtrails Penyebar Virus Penyakit Muncul di Langit Pantura
- [SALAH] Pesawat Kargo China Yang Mendarat di Bandara Soetta Tanpa Izin Ternyata Menyebarkan Chemtrail
- [SALAH] “Asap Pesawat Itu Senjata Biologi”
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “ada racun disebarkan dengan chemtrail, sebabkan TBC” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)