
- Konteks asli video adalah dokumentasi penjelasan proses pemasangan semen air, tidak ada hubungannya dengan pagar laut di Indonesia.
- Unggahan berisi klaim “pagar laut diganti menjadi pagar beton” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun TikTok “dani30167” pada Kamis (6/2/2025) mengunggah video [arsip] berisi klaim “habis bambu terbitlah BETON” dengan tagar #pagarlaut.
Unggahan disertai narasi:
“LAPOR KOMANDAN
Habis bambu terbitlah beton”.
Hingga Selasa (25/3/2025) unggahan telah disukai 81 akun dan dibagikan ulang 21 kali.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “pagar laut diganti pagar beton” ke mesin pencari Google. Penelusuran teratas mengarah ke artikel periksa fakta kompas.com “[HOAKS] Pagar Laut dari Bambu Dicabut dan Diganti Beton”. Dari artikel yang tayang pada Kamis (6/2/2025) itu diketahui bahwa tidak ada laporan atau berita yang membuktikan pagar bambu telah diganti dengan beton.
TurnBackHoax lalu mencari konteks asli video unggahan akun TikTok “dani30167” dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, ditemukan video yang sama persis diunggah oleh kanal YouTube Crafts People pada Agustus 2024 berjudul “Water cement pole fixing process- Good tools and machinery make work easy”.
Video berdurasi 19 detik itu menjelaskan proses pemasangan semen air dengan mesin yang memudahkan para pekerja. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pagar laut di Indonesia.
Sebagai informasi, masalah pagar laut ini bermula ketika Pemerintah Provinsi Banten menemukan pagar bambu misterius sepanjang 30,16 kilometer pada Agustus 2024 di perairan Tangerang.
Melansir pemberitaan cnbcindonesia.com yang tayang Jumat (10/1/2025), pagar tersebut tidak hanya dibangun secara ilegal, tetapi juga telah mengganggu pekerjaan nelayan kecil karena aksesnya terhalang oleh pagar tersebut.
Dikutip dari reportase kompas.com yang tayang Jumat (24/1/2025), dampak langsung yang dirasakan oleh ribuan keluarga nelayan dan penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di area pagar laut yang melibatkan perusahaan-perusahaan swasta besar merupakan pemicu utama terjadinya ketegangan antara masyarakat dengan pemerintah terkait isu ini. Hingga Senin (20/3/2025), kompas.com memberitakan pagar laut tersebut belum dicabut seluruhnya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “pagar laut diganti menjadi pagar beton” merupakan konten dengan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Zahra)