
- Video tersebut bukan merupakan anak yatim piatu yang diarak akibat mencuri pisang di Pati.
- Unggahan video “Penjemputan Yudis Anak Yatim Piatu Yang Diarak Warga Akibat Mencuri Pisang” merupakan konteks yang salah (false context).
Terdapat unggahan video [arsip] yang diunggah oleh akun TikTok “Kenzien3” pada Minggu, (23/02/2025). Video tersebut menunjukkan seorang berbaju putih yang menjemput anak yatim piatu bernama Yudis di desa Kamojing. Dalam video tersebut juga ditampilkan saat anak tersebut sedang diarak dengan memikul pisang.
penjemputan yudis anak yatim, yang diarak warga, karna mencuri#beritaviral #malingpisang #pati @Beritaindonesia_

Hingga artikel ini tayang, unggahan tersebut telah diputar sebanyak lebih dari 600 ribu kali, dengan 8 ribu suka, 600 interaksi komentar, dan lebih dari 200 putar ulang.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran video anak yatim yang diarak oleh warga tersebut melalui YouTube dengan kata kunci “Anak Yatim Piatu Curi Pisang”. Hasilnya, ditemukan video yang diunggah oleh channel Tribun Sumsel pada Sabtu (22/02/2025). Setelah diamati, anak yatim piatu tersebut tampak berbeda dengan video yang beredar pada akun tiktok sumber.
Anak yatim piatu yang diarak warga itu berinisial AAP (belum diketahui dengan jelas nama panjang nya). Hal tersebut tentu berbeda dengan nama yang disebutkan dalam video sumber yaitu Yudis. Selain itu, kejadian sebenarnya terjadi di kota Pati, Jawa Tengah. Bukan di Kamojing, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, seperti yang dituliskan dalam video sumber..
Dilansir dari Kompas.com, remaja berusia 17 tahun itu mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, pada Senin (17/2/2025).
Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid mengatakan, pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh pemilik kebun pisang pada sore sekitar pukul 15.30 WIB. Ia pun diarak dan dipaksa bertelanjang dada hingga di sepanjang perjalanan menjadi tontonan warga. Videonya pun tersebar di media sosial.
Setelah kejadian tersebut, banyak masyarakat yang merasa kasihan hingga terdengar oleh Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Kapolsek Tlogowungu yang kemudian mengangkat AAP sebagai anak asuh Polsek Tlogowungu. Mujahid juga membantu biaya pendidikan AAP agar tetap bisa bersekolah. AAP juga diberi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dengan ikut membantu menjaga kebersihan di Polsek Tlogowungu.
Tim juga menelusuri video sumber tersebut melalui TikTok dengan kata kunci “Penjemputan Yudis Anak Yatim Piatu”. Hasilnya, ditemukan video serupa yang diunggah oleh akun resmi milik Yandri Susanto, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggi. Dalam videonya, Yandri Susanto menjemput seorang anak yatim piatu bernama Yudis yang tinggal di Kamojing, Cikampek, Karawang, Jawa Barat untuk diasuh dan tinggal di pondok miliknya.
Kesimpulan
Unggahan video “Penjemputan Yudis Anak Yatim Piatu Yang Diarak Warga Akibat Mencuri Pisang” merupakan konteks yang salah (false context).
(Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)