[SALAH] Modifikasi Cuaca Sebabkan Sakit yang Dirasakan Masyarakat Saat Ini

  • Peneliti BRIN menegaskan modifikasi cuaca yang dilakukan selama ini di Indonesia aman bagi kesehatan manusia.
  • Unggahan berisi klaim “sakit yang dirasakan masyarakat saat ini adalah efek dari modifikasi cuaca” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

Pada Selasa (31/12/2024) akun Instagram “purefact.id” membagikan foto [arsip] disertai klaim “sakit yang dirasakan masyarakat saat ini adalah efek dari modifikasi cuaca”.

Berikut narasi selengkapnya : 

“KAMU SEBENARNYA TIDAK SAKIT KAMU KORBAN MODIFIKASI CUACA

Jangan terus-terusan lihat gadget, lihatlah ke atas perhatikan ada apa di langit ✈️💨”

Hingga Rabu (15/1/2025), unggahan mendapat 9.599 tanda suka.

Pemeriksaan Fakta

Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.

Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo, modifikasi cuaca yang dilakukan selama ini di Indonesia aman bagi kesehatan manusia.

Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN dari kelompok riset fisika awan dan aplikasinya (FAA), Purwadi, mengatakan modifikasi cuaca tidak menggunakan chemtrail.

Modifikasi cuaca di Indonesia menggunakan bahan semai berupa serbuk garam (NaCl), juga flare yang lebih jarang digunakan. Operasi modifikasi cuaca (OMC) di Indonesia dilakukan saat-saat tertentu sesuai dengan tujuannya, yakni untuk mengurangi atau menambah curah hujan.

Dilansir dari Tempo 18 Februari 2022, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG yang saat itu dijabat Urip Haryoko, mengatakan bahwa narasi tentang chemtrail yang beredar digolongkan sebagai teori konspirasi.

Teori itu menyatakan jejak asap putih di belakang pesawat adalah bahan kimia yang berbahaya. Nama chemtrail dipilih dari akronim chemistry (kimia) dan trail (jejak). Namun tuduhan bahwa jejak pesawat berupa asap putih membahayakan, tidak memiliki bukti.

Kesimpulan

Unggahan berisi klaim “sakit yang dirasakan masyarakat saat ini adalah efek dari modifikasi cuaca” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

(Ditulis oleh Raymondha Elsha)