[PENIPUAN] Dinas Perhubungan Buka Loker Petugas Operasional Bus

  • Tidak terdapat informasi mengenai loker petugas operasional bus di laman resmi dephub.go.id maupun di pemberitaan media kredibel.
  • Informasi berisi foto dengan klaim “loker Dishub sebagai petugas operasional bus” itu merupakan konten palsu (fabricated content).

Akun TikTok “loker_terbaik_bumn” pada Sabtu (1/10/2024) mengunggah foto [arsip] berisi informasi mengenai lowongan kerja (loker) petugas operasional bus Dinas Perhubungan (Dishub).

Berikut informasi lengkapnya: 

“Open Recruitment dari Dinas Perhubungan
PETUGAS OPERASIONAL BUS
Pendidikan SMA SMK D3 S1

Open Recruitment dari Dinas Perhubungan PETUGAS OPERASIONAL BUS Pendidikan SMA SMK D3 S1

Posisi:
a. PETUGAS ADMINISTRASI KANTOR
b. PETUGAS ADMINISTRASI KASIR
C. PENGAWAS PERJALANAN ANGKUTAN
d. PETUGAS TIMER
e. PETUGAS PRAMUGARA-PRAMUGARI
f. PENGAWAS KEBERSIHAN
g. PETUGAS KEBERSIHAN

Kualifikasi:
Kualifikasi lengkap kunjung link dibawah
Warga Negara Republik Indonesia
Usia maksimal 35 tahun
Pria/Wanita.
Pendidikan SMA SMK D3 S1 dari berbagai jurusan
Mampu bekerja dengan teliti, rapi, detail, dan taat pada prosedur
Tidak terlibat dalam tindakan pidana yang dibuktikan dengan surat SKCK yang masih berlaku.”

Pengunggah mengajak warganet mengunjungi tautan untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Hingga Minggu (24/11/2024) unggahan telah menuai lebih dari 13 ribu tanda suka, 470-an komentar, dibagikan ulang lebih dari 3.500 kali.

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran informasi dengan mengakses tautan dalam unggahan. Hasilnya, calon pelamar diarahkan ke laman berisi permintaan pengisian data berupa nama yang sesuai KTP dan nomor telepon untuk mendapatkan OTP melalui SMS.

TurnBackHoax kemudian melakukan verifikasi informasi lewat laman resmi dephub.go.id. Faktanya, tidak terdapat informasi mengenai loker petugas operasional bus sebagaimana disebutkan dalam klaim.

Kesimpulan

Informasi berisi foto dengan klaim “loker Dishub sebagai petugas operasional bus” itu merupakan konten palsu (fabricated content).

(Ditulis oleh Vinanda Febriani)