[SALAH] Gibran “Bagi-Bagi Susu Gratis” Merugikan Peternak Lokal

  • Video yang beredar merupakan potongan dokumentasi demo bulan Oktober 2024, di mana peternak lokal protes soal kebijakan susu impor.
  • Unggahan berisi narasi “bagi-bagi susu gratis rugikan peternak lokal” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).

Beredar video [arsip] dari kanal YouTube “KOPI POLITIK” yang mengeklaim bagi-bagi susu gratis Gibran telah merugikan peternak lokal.

Berikut narasi lengkapnya:

DEMO MANDI SUSU !! MAKAN SIANG DAN SUSU GRATIS PRABOWO RUGIKAN PETERNAK LOKAL RATUSAN JUTA

BREAKING NEWS
DEMO MANDI SUSU
BAGI2 SUSU GIBRAN RUGIKAN PETANI LOKAL

Klaim diperkuat sampul foto (thumbnail) yang menampilkan massa berdemo dengan melakukan mandi susu. Sejak diunggah Selasa (12/11/2024), video telah ditonton lebih dari 300 kali per Rabu (13/11/2024).

Pemeriksaan Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “bagi-bagi susu gratis rugikan peternak lokal” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim.

TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen sejumlah peternak sapi perah lokal di Boyolali yang menggelar aksi mandi susu pada Sabtu (9/11/2024). 

Gambar asli dimuat dalam pemberitaan tempo.co “Peternak Sapi Boyolali Menunggu Kepastian Industri Menyerap Susu Lokal 100 Persen”.

Video unggahan kanal YouTube “KOPI POLITIK” berdurasi 11 menit 23 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan artikel ayoindonesia.com “Fufufafa Rajin Bagi-bagi Susu Kotak UHT, Peternak Lokal Justru Demo Mandi Susu Gegara Kebijakan Impor”. 

Artikel yang tayang Minggu (10/11/2024) itu membahas demo mandi susu oleh peternak lokal akibat kebijakan susu impor.

Kesimpulan

Video berisi narasi “bagi-bagi susu gratis rugikan peternak lokal” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

(Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)