- Tidak ada laporan kredibel dari jurnal ilmiah atau otoritas kesehatan (seperti WHO) yang membenarkan klaim.
- Unggahan berisi klaim “vaksin Pfizer digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Akun Instagram “boungenville_yy503” pada Senin (15/7/2024) menyebarkan video [arsip] berisi klaim “vaksin Pfizer digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia”. Berikut potongan takarir yang menyertai unggahan”
Dr. Robert Young : “Ketika seseorang diracuni dengan Graphene Oxide, tubuh mereka menjadi ‘menara sel manusia’.”
Sumber : zeee_media
Frekuensi yang dikirimkan melalui satelit, drone dan/atau menara seluler ke manusia) mempengaruhi semua orang yang diinokulasi. Setelah koneksi kuantum diterapkan, Mereka dapat mendorong secara bertahap, frekuensinya hingga 60 GHz, menyebabkan kekurangan oksigen, pembekuan darah patologis, Isi botol Vaksin Pfizer Covid diungkap oleh pelapor WHO. Ini mengandung graphene oksida, parasit, RFID, logam dan sirkuit nano. DARPA dan Bill Gates mengembangkan suntikan sintetis non biologis untuk mengendalikan pikiran dan tubuh masyarakat.
Per Minggu (27/10/2024), unggahan telah disukai lebih dari 170 kali, dibagikan ulang 78 kali, dan menuai 20-an komentar.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama memasukkan kata kunci “Bahaya vaksin pfizer bagi manusia” ke Google. Hasilnya, tidak ada laporan kredibel dari jurnal ilmiah atau otoritas kesehatan (seperti WHO) yang membenarkan klaim.
Sejak vaksin Pfizer diluncurkan, berbagai informasi menyesatkan telah beredar, termasuk klaim tentang microchip dalam vaksin atau adanya kandungan yang berbahaya. Narasi tersebut berulang kali dipatahkan oleh pemeriksaan fakta, termasuk dari Associated Press dan Tempo.co.
WHO sudah menyatakan semua vaksin COVID-19—termasuk Pfizer—telah melalui kajian menyeluruh yang independen dan aman untuk digunakan.
Unggahan video akun Instagram “boungenville_yy503” yang memperlihatkan manusia dalam laboratorium kaca juga terbukti palsu. Setelah melakukan verifikasi melalui Google Reserve Image, diketahui video tersebut merupakan potongan dari film fiksi ilmiah “Venom” (2018), tidak ada hubungannya dengan vaksin atau COVID-19.
Verifikasi gambar dan video dengan perangkat InVID dan Yandex Image juga menunjukkan narasi dalam video adalah hasil manipulasi informasi dari berbagai sumber yang tidak terkait. Sejumlah gambar yang ada dalam video hanyalah potret nomor atau nama paten vaksin.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim tentang “vaksin Pfizer digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Laurensius Raka)