- Hasil verifikasi Tempo menunjukkan peristiwa sejumlah siswa keracunan benar terjadi, tepatnya di SD Negeri 39 Kota Palembang. Penyebabnya diduga akibat permen semprot yang dibeli di sekitar sekolah. Namun, tidak ada korban jiwa.
- Unggahan berisi klaim “banyak anak meninggal karena keracunan spray candy atau permen semprot” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Pada Rabu (16/10/2024) akun Facebook ‘Repina Btn’ membagikan unggahan video [arsip] dengan narasi “banyak anak kecil meninggal akibat permen spray buatan China”.
Pengunggah mengeklaim banyak anak meninggal karena keracunan spray candy atau permen semprot. Ia juga menyertakan video yang memperlihatkan suasana rumah sakit yang merawat beberapa anak SD, serta beberapa botol yang diklaim sebagai kemasan permen semprot.
Berikut narasi lengkapnya :
“Waspada akan anak² ela mili jajanan kilau si vidio te, imander imparahan vidio ituh dengan anak ketuh luare!
*_BREAKING NEWS…!!! 😘
*ORANG TUA WASPADA. BANYAK ANAK KECIL MENINGGAL*
*PERMEN SPRAY BUATAN CHINA Adalah PRODUK Yang SANGAT BERBAHAYA.*
*MOHON* Jagalah Putra- Putri Anda Agar Hal Seperti ini Tidak Terjadi dan Jangan Lengah Dalam Pengawasan Anda Sebagai Orang Tua.
*Bagi pedagang* Mohon Untuk Tidak Menjual Produk ini.
Karena Membahayakan Banyak Orang, Terutama Anak Kecil.
Silahkan SHARE Ke Group WA Atau ke Orang Agar Mereka Juga Mendapatkan Informasi ini.
*Semoga BERMANFAAT* ”
Hingga Selasa (22/10/2024), unggahan mendapat 32 tanda suka, 8 komentar, serta dibagikan ulang 3 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video tersebut merupakan peristiwa keracunan sejumlah siswa, tepatnya di SD Negeri 39 Kota Palembang. Diduga akibat permen semprot yang dibeli di sekitar sekolah. Namun, tidak ada korban jiwa.
Video tersebut serupa dengan video di kanal YouTube Berita Satu, tayang Kamis (1/8/2024), yang memperlihatkan sejumlah siswa dirawat di IGD rumah sakit Palembang.
Berdasarkan arsip berita Tempo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, mengonfirmasi empat siswa dirawat di rumah sakit pada Selasa (30/7/2024) karena dugaan keracunan permen semprot merek QeQe.
Dilansir Kompas, Plt. Kepala BPOM Palembang, Tedy Wirawan, mengatakan permen semprot tersebut diproduksi oleh PT Aneka Anugrah Abadi dan terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi MD266631013261. Namun, izin edar permen semprot tersebut sudah kedaluarsa pada 11 April 2023, meski menurut aturan BPOM, produk ini masih bisa dijual hingga dua tahun setelahnya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “banyak anak meninggal karena keracunan spray candy atau permen semprot” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Raymondha Elsha)