[SALAH] Perusahaan Softex Larang Muslim Pakai Produknya

Hasil periksa fakta Amanda Rahma

Unggahan di atas adalah hasil manipulasi. Tampilan laman, foto, dan nama penulis yang terdapat dalam klaim ditemukan dalam artikel http://bisnis.com yang membahas mengenai rencana Kimberly-Clark setelah mengakuisisi perusahaan Softex. Selain itu, dalam artikel juga tidak ada pernyataan mengenai larangan muslim memakai produk Softex.

Simak penjelasannya.

====
[KATEGORI] Konten dimanipulasi

====
[SUMBER] Facebook
https://arsip.cekfakta.com/archive/1724213979.087605/index.html

====
[NARASI]
Terus nanti pake apa pake kain
untung aku make charm

====
[PENJELASAN]
Artikel disadur dari Kompas

Beredar sebuah unggahan yang menyatakan bahwa salah satu perusahaan pembalut bernama Softex melarang umat muslim menggunakan produknya. Informasi ini diunggah oleh akun Facebook bernama @Resaterry pada 11 Agustus 2024.

Setelah dilakukan penelusuran ternyata tidak benar informasi tersebut. Akun di atas mengunggah pernyataan dengan menyertakan foto sebuah laman artikel yang mirip dengan tampilan halaman http://bisnis.com. Pemeriksa fakta Kompas mencoba mencari artikel yang diklaim di laman http://bisnis.com. Hasilnya, tidak ditemukan pernyataan mengenai perusahaan Softex yang melarang muslim memakai produknya.

Selain itu masih dilansir dari http://kompas.com, foto yang digunakan dalam klaim, tanggal artikel diunggah, dan nama penulis artikel memiliki kesamaan dengan artikel pada laman http://bisnis.com yang berjudul ‘Usai Akuisisi Softex US$ 1,2 Miliar, Ini Rencana Kimberly Clark’. Artikel ini membahas mengenai rencana Kimberly-Clark Corporation setelah mengakuisisi Softex Indonesia pada 2020. Dalam artikel ini juga tidak ada pernyataan mengenai larangan muslim memakai produk Softex. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa klaim di atas tidak benar.

====
[REFERENSI]
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/08/19/184000182/-hoaks-larangan-bagi-muslim-pakai-produk-pembalut-tertentu

https://ekonomi.bisnis.com/read/20211126/257/1470403/usai-akuisisi-softex-us12-miliar-ini-rencana-kimberly-clark