[SALAH] Pengakuan AstraZeneca terkait Efek Samping Langka dari Vaksin Covid-19 Dikaitkan dengan Seseorang yang Merasakan Sakit Jantung

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Perusahaan AstraZeneca memang sudah mengakui bahwa vaksin Covid-19 produksinya memiliki efek samping berupa pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah yang jarang terjadi, namun tidak ada bukti valid yang membenarkan bahwa vaksin tersebut menyebabkan jantung sakit tanpa sebab di Indonesia.

= = =

Kategori: Konten yang Menyesatkan

= = =

Sumber: Instagram

https://bit.ly/4fAUu1Q

= = =

Narasi:

“MENYEDIHKAN Pentesan jantung kamu @breh.teuku07 selalu sakit tanpa sebab padahal sehat banget:cold_face::smiling_face_with_tear:…”

“AstraZeneca akhirnya mengakui di pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya sebabkan efek samping”

= = =

Penjelasan:

Artikel disadur dari Tempo.co.

Sebuah akun Instagram @zanzabellaa pada 13 Juli 2024 membagikan postingan video dengan narasi yang menyebut bahwa AstraZeneca telah mengakui jika vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan efek samping. Pada captionnya dia juga memberikan penjelasan bahwa salah seorang yang ia mention selalu merasakan sakit jantung tanpa sebab padahal sedang dalam kondisi yang terlihat sehat.

Pada April 2024 AstraZeneca memang telah mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan efek samping yang jarang terjadi yakni Sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS). Efek samping ini merupakan sindrom yang sangat langka terjadi ketika seseorang mengalami pembekuan darah (trombosis) bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia).

BPOM selaku yang memberikan izin penggunaan vaksin tersebut di Indonesia pada 5 Mei 2024 melalui penjelasan publiknya menyebut bahwa industri farmasi yang mendapatkan izin dari BPOM perlu melakukan pemantauan dalam Post Authorization Safety Study (PASS) yang dilaporkan kepada BPOM, selain itu pemantauan keamanan vaksin juga dilakukan oleh Kemenkes dan Komnas PP-KIPI.

Dalam penjelasannya, BPOM menyebut bahwa efek samping TTS ini terjadi dalam periode 4 hingga 42 hari setelah penyuntikan dosis vaksin AstraZeneca. Apa bila TTS terjadi di luar dari periode tersebut, maka kejadian TTS tidak berkaitan dengan efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Pada saat penjelasan publik tersebut dimuat, BPOM menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak digunakan lagi di Indonesia, sedangkan postingan Instagram @zanzabellaa baru beredar pada 69 hari setelah penjelasan publik tersebut. Pernyataan cocoklogi antara efek samping vaksin AstraZeneca dengan sakit jantung yang dirasakan oleh salah seorang yang ia mention telah berada di luar dari periode efek samping TTS dari AstraZeneca.

Dilansir dari Tempo.co, Victor D selaku dokter Spesialis Jantung di RSUP Prof. dr. RD Kandou Manado menjelaskan bahwa belum ada kasus serupa dari efek samping vaksin tersebut di Indonesia. Kajian WHO juga menunjukkan bahwa efek samping ini dikategorikan sebagai sangat jarang/very rare karena kurang dari 1 kasus dalam 10.000 kejadian. Selain itu, penelusuran Tempo juga tidak menemukan adanya laporan valid yang membenarkan bahwa vaksin tersebut mengakibatkan jantung sakit tanpa sebab.

Dengan demikian, vaksin AstraZeneca menyebabkan sakit jantung adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

= = =

Referensi:

https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-05-24-35-tanggal-5-mei-2024-tentang-pemantauan-jangka-panjang-keamanan-vaksin-covid-19-astrazeneca

https://cekfakta.tempo.co/fakta/3045/belum-ada-bukti-sakit-jantung-seseorang-yang-dikaitkan-dengan-vaksin-astrazeneca

= = =