Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya berdasarkan laporan WHO hingga 7 Juli 2024 terdapat 7.053.524 yang meninggal selama pandemi Covid-19. Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan.
= = =
Kategori: Konten yang Menyesatkan
= = =
Sumber: Instagram
= = =
Narasi:
“Hidup Adalah Pembelajaran
4 Tahun Plandemi telah berlalu, Setidaknya 1 Miliar orang meninggal karena malpraktek perawatan RS yang mengikuti SOP iblis Fauci, dan juga dampak terapi gen editing Vaksin yang direkomendasikan oleh Evil Bill Gates yang masih memakan tumbal sampai saat ini.
Mirisnya 10 % dari Rakyat Indonesia yang paham bahwa pandemi adalah bentuk lain dari penjajahan dan Rakyat Sedang di Adu Dengan Petinggi Negeri yang Syarat Dengan Kepentingan Pribadi/Golongan. Menuju #GreatReset Ditambah lagi Dengan Makin Gencarnya
Mandatory Imunisasi pada anak² Saat Ini Dengan Dalih Hak Anak…
#reminder #motivasi #greatreset #NewWorldOrder #pandemictreaty #nextpandemic”
= = =
Penjelasan:
Artikel disadur dari Tempo.
Beredar sebuah postingan di Instagram dengan informasi yang mengklaim bahwa terdapat 1 miliar orang meninggal karena malpraktek selama perawatan di RS selama pandemi Covid-19 karena mengikuti Fauci dan juga dampak dari terapi gen editing vaksin yang direkomendasikan Bill Gates.
Fauci yang dimaksud merujuk pada Anthony Fauci, mantan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika Serikat. Selama pandemi Covid-19 ia merekomendasikan banyak kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus. Sedangkan Bill Gates adalah seorang filantropis yang dikenal sebagai pendiri Microsoft, ia sering menjadi target konspirasi terkait pandemi dan vaksin.
Setelah ditelusuri klaim pada postingan Instagram tersebut menyesatkan. Berdasarkan laporan yang dipublikasi pada laman data.who.int, jumlah kematian akibat Covid-19 sejak pertama menyebar pada Desember 2019 hingga 7 July 2024 adalah 7.053.524 jiwa, tidak sampai 1 miliar orang.
Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan, kata ini mulai populer setelah film buatan produser film Mikki Willis beredar di Facebook, YouTube, Vimeo dan berbagai sosial media lainnya dengan judul “Plandemi”. Berdasarkan laporan dari CBS film tersebut dihapus karena melanggar peraturan komunitas yang dianggap menyebarkan informasi palsu yang dapat berbahaya bagi masyarakat.
Tidak ada bukti bahwa pandemi Covid-19 direncanakan. Direktorat Intelijen Nasional Amerika Serikat melalui laman resminya dni.gov menilai bahwa virus SARS-CoV-2 yang menjadi sebab dari penyakit Covid-19 tidak dikembangkan sebagai senjata biologi, dan kemungkinan tidak juga direkayasa secara genetik.
Terkait pengeditan gen yang didalangi Bill Gates, sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo telah membantah klaim tersebut. Dalam laporannya yang terpublikasi pada turnbackhoax.id, disebutkan bahwa vaksin Covid-19 tidak menggunakan metode pengeditan gen untuk melawan virus.
Mengutip dari Tempo.co, Kementerian Kesehatan memang memberikan mandatory vaccine atau imunisasi wajib bagi anak-anak sebagai upaya untuk memberikan imunitas atau kekebalan kepada anak yang bertujuan untuk menekan risiko terjadinya wabah penyakit, cacat, sakit berat, hingga kematian.
Dengan demikian, 1 miliar orang meninggal karena malpraktek di RS selama plandemi Covid-19 berkaitan dengan depopulasi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
= = =
Referensi:
https://data.who.int/dashboards/covid19/deaths?n=o
= = =