Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli
Faktanya, 400 juta anak yang disebut Gibran di dalam pidatonya bukan merujuk pada jumlah anak di Indonesia. Namun merujuk pada 400 juta anak di 76 negara di dunia.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: FALSE CONTEXT/Konteks yang Salah
=====
[SUMBER]: FACEBOOK
https://ghostarchive.org/archive/o8Kkb
=====
[NARASI]:
“*aya2 wae … dia bilang 400 jt anak… padahal penduduk Indonesia aja hanya 250 jt… ???* campur ma anak tuyul”
=====
[PENJELASAN]:
Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Facebook, potongan video dari Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan bahwa penerima manfaat makan siang gratis adalah sebanyak 400 juta anak. Video yang diunggah oleh akun bernama Penipu Curang ini juga menambahkan narasi yang menyatakan bahwa Gibran telah keliru menyebut 400 juta anak sedangkan jumlah penduduk Indonesia saja hanya berjumlah 250 juta. Lalu apakah benar bahwa Gibran menyebut jumlah anak Indonesia sebanyan 400 juta?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai potongan video ini ditemukan sebuah fakta yang menunjukkan bahwa klaim dari akun Penipu Curang ini mengandung kekeliruan.
Perlu diketahui bahwa potongan video yang beredar tersebut merupakan video pidato Gibran pada acara Konsolidasi Pemenangan Nasional bertajuk “Waktunya Indonesia Maju” di Sentul, Minggu, 12 Desember 2023. Di dalam video aslinya, Gibran menyatakan beberapa keunggulan dari program makan siang dan susu gratis. Gibran juga menyebutkan bahwa program ini telah diterima oleh lebih dari 400 juta anak di 76 negara.
“Ini saya bawa sesuatu ya. Sebuah gagasan yang sudah konkret. Bukan sebuah teori atau retorika. Ini saya mau mengenalkan program makan siang gratis dan susu gratis untuk anak-anak kita. Ya ini memang banyak yang nyinyir ya, tapi Bapak, Ibu harus tau, program makan siang gratis dan susu gratis ini sudah ada di 76 negara dan sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 400 juta anak, jadi bukanlah program yang mengada-ada,” ucap Gibran.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa Gibran keliru menyebut 400 juta anak di Indonesia merupakan klaim yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori false context atau konteks yang salah.
=====
[REFERENSI]:
=====
https://www.facebook.com/share/r/mX3B77LnH7vjqaFd/?mibextid=oFDknk