Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Foto tersebut adalah seorang wanita yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di Colombia, tidak ada hubungannya dengan hukuman rajam di Iran karena Hukum Syariah.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
=====
Sumber: Twitter
https://archive.ph/uTjZb
=====
Narasi
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Islam adalah ancaman yang lebih besar bagi dunia dan demokrasi Barat dibandingkan komunisme Soviet atau Tiongkok saat ini. Apa yang bisa kita lakukan? Boikot SEMUA perusahaan, bisnis dan produk muslim. Jangan berlibur ke Dubai. Jangan membeli daging halal. Boikot orang-orang bodoh yang mendukung Islam”.
“Seorang wanita sebelum dirajam sampai mati di Iran berdasarkan hukum Syariah. Di beberapa tempat di bumi ini, hak-hak perempuan terbatas pada mendapatkan sesendok air sebelum dirajam. Masih mau bilang kalau Islam layak menjadi bagian dari peradaban kita?”.
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @aurapedia mengunggah foto yang menunjukkan seorang wanita tua dikubur di tanah hingga bagian leher, kemudian diberikan sesendok air. Pada keterangan foto tersebut ditulis bahwa kejadian itu diambil di Iran, sebelum seorang wanita dihukum rajam karena aturan Syariah. @aurapedia menambahkan, bahwa Islam adalah ancaman yang lebih berbahaya saat ini, dan menyarankan untuk boikot semua produk Islam sebagai bentuk protes kepada Islam. Cuitan dan foto tersebut diunggah pada 4 Maret 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Melansir dari artikel AFP, foto tersebut pertama kali diambil oleh tim Reuters. Media Reuters juga menyediakan informasi mengenai konteks foto itu, yaitu seorang wanita Colombia berumur 66 tahun bernama Maria Gabriela Ruiz yang melakukan unjuk rasa atas kelalaian pemerintah Columbia yang tidak merelokasi 150 pengungsi secara aman di Kota Cali.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @aurapedia merupakan konten yang menyesatkan.
=====
Referensi:
https://factcheck.afp.com/no-picture-does-not-show-muslim-woman-about-be-stoned-death