Hasil periksa fakta Raymondha Elsha
Beredar informasi mengenai insiden penodongan penumpang kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang meminta uang tebusan sebesar 20 juta. Namun setelah dilakukan pencarian fakta diketahui bahwa mahasiswa tersebut hanya mengarang cerita untuk meminta uang kepada orangtuanya.
===========
[KATEGORI]: Konten Palsu
===========
[SUMBER]: Facebook https://ghostarchive.org/archive/ePUry (arsip)
===========
[NARASI]: “Saya lgs deg²an lemas dan bingung..chat diambil alih sama papa raka. Sampai akhirnya terpaksa papa raka transfer 20juta yg diminta. Kondisi jalan tempat raka ditodong itu sangat sepi, dekat sawah, ga ada orang 😓 ga kebayang gimana anak saya bingung dan takut dlm kondisi tersebut. Ditambah lagi, datang 2 teman driver itu naik motor yg jagain sekitar mobil memastikan tidak ada orang. ”
===========
[PENJELASAN]: Pada 20 Februari 2024 lalu muncul sebuah unggahan narasi di media sosial Facebook yang memberikan sebuah klaim mengenai terjadinya insiden penodongan penumpang kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.
Namun setelah dilakukan pencarian fakta, melansir dari artikel kompas.com yang berjudul “Mahasiswa Mengaku Dirampok Taksi Online di Stasiun Tegalluar, Ternyata Karangan Belaka” dalam artikel tersebut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksono menjelaskan jika berita yang beredar tersebut tidak benar.
Ia menjelaskan jika berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan alat bukti CCTV diketahui bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian fiktif. Mahasiswa tersebut diketahui mengarang cerita soal penodongan uang tebusan sebesar 20 juta agar mendapat uang dari orangtuanya.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai terjadinya insiden penodongan penumpang kereta cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar adalah tidak benar. Faktanya mahasiswa tersebut mengarang cerita agar mendapat uang dari orangtuanya. bangunan.
===========
[REFERENSI] :