Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Hoaks lama bersemi kembali, Palki Sharma selaku pembawa berita WION menyebutkan narasi yang sama, namun berita tersebut mengulas tentang jebakan hutang China yang menguras uang peminjamnya karena biaya proyek yang meningkat di luar kesepakatan, salah satunya adalah proyek kereta cepat yang didanai Cina.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
=================
Kategori: Konten Menyesatkan
=================
Beredar sebuah pesan berantai dalam bentuk video di WhatsApp dengan narasi yang menyatakan bahwa China Komunis XI JIN Ping menagih hutang ke Indonesia, dan IKN hanya untuk rakyat Komunis Tiongkok, setelah tahu nama Anies Rasyid Baswedan mendunia.
NARASI:
Kenapa televisi lokal kok pada Bungkam ..???Justru televisi luar yg peduli terhadap Indonesia. Akhirnya China Komunis XI JIN Ping menagih hutang ke Indonesia setelah tahu nama Anies Rasyid Baswedan mendunia China menagih mau dibayar dengan uang atau 200 juta rakyat Tiongkok Komunis menetap secara permanen di Indonesia terutama di Kalimantan, akhirnya kebohongan pasti terbongkar JKW membangun IKN hanya untuk rakyat Komunis Tiongkok, dan kebenaran pasti muncul di permukaan
Indonesia telah porak poranda secara paripurna saat ini, Indonesia dalam bahaya yang dilakukan oleh Rezim
Allah SWT telah membuka satu demi satu
Sumber : WhatsApp
=================
PENJELASAN:
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan hoaks lama yang bersemi kembali. Kabar tersebut muncul pertama pada tahun 2022.
Dilansir dari Liputan6.com, setelah dilakukan periksa fakta, klaim video tersebut identik dengan video berjudul “Gravitas: 165 countries owe at least $385 billion to China” yang diunggah akun YouTube resmi WION, pada 20 Oktober 2021. Dalam video tersebut pembawa berita WION, Palki Sharma menyebutkan narasi yang sama.
Artikel serupa juga pernah diunggah di laman Turnbackhoax.id pada Juni 2023, dengan judul [SALAH] Cina Tagih Hutang Mau Dibayar Dengan Uang Atau 200 Juta Rakyat Tiongkok Komunis Menetap Secara Permanen di Indonesia.
Video tersebut mengulas tentang jebakan hutang China yang menguras uang peminjamnya karena biaya proyek yang meningkat di luar kesepakatan, salah satunya adalah proyek kereta cepat yang didanai Cina.
Dengan demikian, informasi hoaks lama bersemi kembali tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.