Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa bencana gempa bumi bermagnitudo 10.4 telah membelah dua ibu kota merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang dua artikel yang berbeda.
=======
[KATEGORI]: Konten yang Dimanipulasi
=======
[SUMBER]:
https://archive.cob.web.id/archive/1704438541.72637/index.html (YouTube)
=======
[NARASI]: “BARU SAJA GEMPA MAGNITUDE 10,4 SR BELAH 2 IBU KOTA,RIBUAN WARGA LARI KOCAR KACIR KELUAR RUMAH | BARU SAJA GEMPA MAGNITUDE 10.4 SR BERGUNCANG RATUSAN GEDUNG RETAK”
=======
[PENJELASAN]:
Kanal YouTube CCTV BENCANA (@bencanaalam294) mengunggah video yang mengklaim bahwa telah terjadi bencana gempa bumi bermagnitudo 10.4 SR. Gempa yang terjadi pada 3 Januari 2024 tersebut menyebabkan terbelahnya dua ibu kota dan retaknya ratusan gedung.
Setelah menonton keseluruhan video, faktanya narator hanya membaca ulang dua artikel yang berbeda.
Pertama, artikel milik Detik News berjudul “Gempa M 5,2 Guncang Melonguane Kepulauan Talaud”. Dalam artikel diberitakan mengenai gempa bermagnitudo (M) 5.2 yang terjadi pada 28 Desember 2023 pukul 22.47 WIB di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Kedua, artikel milik Detik Jabar berjudul “Pangandaran Diguncang Gempa M 5,5 Pagi Ini”. Dalam artikel tersebut diberitakan mengenai gempa yang mengguncang Pangandaran pada 28 Desember 2023 pukul 05.43 WIB. Diketahui gempa bermagnitudo (M) 5.5 itu tidak berpotensi tsunami.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah.
=======
[REFERENSI]: