Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Faktanya tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan virus Marburg. Para ahli mengatakan bahwa penyakit dari virus Marburg mirip penyakit demam berdarah seperti Ebola yang tidak tertular melalui suntikan vaksin Covid-19. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
= = =
Kategori: Konten yang Menyesatkan
= = =
Sumber: Twitter
https://ghostarchive.org/archive/60G1w
= = =
Narasi:
“Y’all get ready. October 4th their activating Marburg virus through 5g signal which they are activating on October 4. This will affect anyone who took the shots”
Terjemahan:
“Kalian bersiap-siaplah. Tanggal 4 Oktober mereka mengaktifkan virus Marburg melalui sinyal 5g yang mereka aktifkan pada tanggal 4 Oktober. Ini akan mempengaruhi siapa saja yang mengambil gambar”
= = =
Penjelasan:
Sebuah postingan video di Twitter menyebut bahwa sinyal 5G dapat mengaktifkan virus Marburg. Video tersebut juga menunjukkan pengacara Todd Callender, dilansir dari AFP dia sebelumnya membuat klaim menyesatkan bahwa 5G akan mengaktifkan seseorang menjadi zombie.
Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan, faktanya para ahli menyebut bahwa vaksinasi, virus Marburg, dan sinyal 5G tidak saling berkaitan. Melalui AFP, Amira Roess seorang ahli epidemiologi dan profesor dari Universitas George Mason menyebut bahwa komponen vaksin Covid-19 tidak mencakup apa pun yang berkaitan dengan virus Marburg, ia menambahkan bahwa tidak ada bukti pendukung bahwa sinyal 5G dapat mengaktifkan virus.
Mengutip dari AFP, otoritas kesehatan dan para ahli mengatakan bahwa penyakit dari virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah mematikan yang mirip Ebola, penyakit ini tidak dapat ditularkan dengan cara seperti penyuntikan vaksin.
Dengan demikian, sinyal 5G dapat mengaktifkan virus Marburg yang mematikan bagi yang sudah disuntik vaksin Covid-19 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
= = =
Referensi:
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33Z926D
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33WW3U6
= = =