Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Video tersebut diambil pada 2014 ketika warga Yahudi Ortodoks di NYC memprotes usulan Israel yang akan memasukkan warga negara yang sangat relijius ke pasukan militernya, tidak ada hubungannya dengan membela Palestina.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
=====
Sumber: Twitter
https://archive.ph/WDjBg
Arsip video:
https://video.twimg.com/ext_tw_video/1715098478836375552/pu/vid/avc1/1280×642/ZopC-wrXhsghNPzT.mp4?tag=12
=====
Narasi
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“NEW YORK: ribuan orang Yahudi Ortodoks menentang #Israel dengan mengatakan #Palestina dan #Zionist merdeka. Tidak mewakili orang Yahudi.
#GazaHospital #IsraelGazaWar #GazaGenocide #Hamas #IsraelPalestineConflict #Gaza #غزة_الآن #طوفان_الاقصى_ #GazaUnderAttack #FreeGaza #Gaza_Genocide #غزة_الآن
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @Tahir_Awan000 mengunggah video yang menunjukkan ribuan orang berpakaian serba hitam berdemo di tengah jalan. @Tahir_Awan000 menklaim bahwa video tersebut adalah ribuan warga Yahudi Ortodoks AS yang protes untuk membela Palestina dan menentang Israel. Cuitan dan video yang diunggah pada 20 Oktober 2023 tersebut telah disukai 215 orang, dikutip dan dibagikan ulang hampir 200 kali, serta telah dilihat lebih dari 21,500 kali.
Setelah dilakukan penelusuran dengan Yandex Video Search, cuplikan video dan foto serupa telah banyak beredar di internet dan kanal berita sejak 2014, salah satunya di cuplikan berita yang ditulis di The New York Times. Berita tersebut berjudul “Orthodox New York City Jews Protest Proposed Israeli Draft” dan beritanya ditulis pada 9 Maret 2014. Dilansir dari berita tersebut, ribuan warga Yahudi di NYC memprotest keputusan Israel pada tahun itu yang hendak memasukkan warga negara yang sangat relijius ke dalam anggota militernya. Tidak ada penyebutan Palestina sama sekali di berita tersebut.
Selain itu, cuplikan video yang sama persis juga pernah diunggah oleh akun YouTube “VINnews” pada 9 Maret 2014, dengan judul yang sama seperti yang ditulis oleh The New York Times.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @Tahir_Awan000 merupakan konten yang menyesatkan.
=====