Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, komunitas Alpha Omega yang menyambut Anies Baswedan di Papua bukan Alpha Omega yang merupakan aliran Kristen sesat. Diketahui ternyata banyak nama komunitas Alpha Omega tersebar di Papua dan tidak semuanya merupakan komunitas atau aliran sesat.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan
======
[SUMBER]: TWITTER
https://twitter.com/CindyEeemilia/status/1628404789456560134?s=20
=====
[NARASI]:
“BISA DILIHAT SI ONTA YAMAN NGGAK PEDULI ITU APA YANG PENTING DAPAT SUARA SEGALA CARA DEMI KEKUASAAN”
=====
[PENJELASAN]:
Sebuah unggahan di media sosial Twitter menampilkan hasil tangkapan layar dari artikel berita yang berjudul, “Anies Akui Dekat Dengan Aliran Sesat Kristen Alfa Omega Papua”. Unggahan oleh akun @ ini juga menambahkan sebuah narasi yang menyatakan bahwa Anies melakukan segala cara demi sebuah kekuasaan.
“BISA DILIHAT SI ONTA YAMAN NGGAK PEDULI ITU APA YANG PENTING DAPAT SUARA SEGALA CARA DEMI KEKUASAAN”
Namun setelah menelusuri terkait dengan kebenaran berita ini, ditemukan sebuah fakta yang dapat menunjukkan bahwa klaim ini merupakan sebuah klaim yang keliru. Pasalnya, terdapat kekeliruan terhadap nama Alpha Omega yang dimaksud di dalam artikel, dengan Alpha Omega tempat Anies Baswedan melakukan kunjungan pada 2022 lalu.
Hasil tangkapan layar pada akun Twitter ini merupakan hasil tangkapan layar dari artikel milik media online katalogika.com yang berjudul, ““Anies Akui Dekat Dengan Aliran Sesat Kristen Alfa Omega Papua”. Artikel ini diketahui telah beredar pada bulan Desember tahun 2022 lalu. Di dalamnya, artikel ini mengungkapkan sebuah klaim yang menyatakan bahwa Anies mengakui dekat dengan sebuah aliran sesat di Alpha Omega di Kabupaten Supiori, Kota Sentani Papua dan diberi nama Yohanes oleh Ondofolo (sebutan Imam di Alfa Omega).
Klaim oleh artikel ini muncul berdasarkan pernyataan dari Ade Armando pada video di sebuah unggahan akun Youtube Channel Cokro TV yang tayang pada 26 Desember 2022. Dalam video tersebut Ade Armando menyatakan bahwa komunitas Kristen Alpha Omega merupakan aliran Kristen sesat. Mereka berdoa di atas batu yang dipercaya tempat persemayaman Tuhan. Mereka percaya, hubungan badan bukan pasangan suami istri akan meningkatkan ketaqwaan. Pernyataan kemudian menjadi dasar dari timbulnya klaim bahwa Anies Baswedan menerima nama dan dekat dengan aliran Kristen sesat bernama Alpha Omega.
Namun ternyata, selang beberapa hari sejak video dari Ade Armando ini tayang, akun Youtube Channel Cokro TV kemudian mengeluarkan video baru yang diketahui merupakan video klarifikasi dari video sebelumnya. Dalam tayangan yang berjudul ALFA OMEGA YANG MENERIMA ANIES BUKAN ORGANISASI YANG MENYESATKAN, Ade Armando menegaskan Alfa Omega yang menerima kunjungan Anies bukan gereja yang memiliki aliran sesat. Dirinya menyatakan bahwa belakangan dia mengetahui bahwa kedua gereja itu berbeda dan hanya memiliki nama yang sama setelah diberi tahu sutradara Angga Dwimas Sasongko, yang merupakan keponakan pemimpin Gereja Alfa Omega di Jayapura, Pendeta Robert Nerotumilena.
“Kesalahan saya adalah mengira bahwa kedua gereja tersebut adalah dua gereja yang sama. Sekarang saya memperoleh informasi lagi bahwa itu adalah dua gereja yang berbeda namanya sama-sama Alfa Omega tapi gereja yang berbeda,” kata Ade Armando di kanal Youtube @CokroTv.
Di dalam video tersebut Ade Armando menegaskan bahwa Alfa Omega yang menerima kunjungan Anies bukan gereja yang memiliki aliran sesat.
“Jadi sekarang mudah-mudahan menjadi jelas Alfa Omega yang menerima Anies adalah Alfa Omega yang dipimpin pendeta Robert Nerotumilena yang tidak dianggap sesat,” ungkapnya.
“Saya harus minta maaf kepada Pendeta Robert yang mungkin sudah terganggu nama baiknya akibat video saya. Saya juga sudah meminta Cokro TV men-take down video saya tersebut,” jelas Ade Armando.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa Anies Baswedan dekat dengan aliran Kristen sesat di Papua, merupakan sebuah informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
https://www.youtube.com/watch?v=UbgLMaBlzWQ
Editor: Adi Syafitrah