Hasil periksa fakta Putri Lestari (Anggota Tim Kalimasada)
Konten yang Menyesatkan. Riset menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 mampu memberikan perlindungan yang signifikan dari varian baru COVID-19 dan booster dapat memberikan perlindungan yang lebih tinggi.
= = = = =
Kategori : Konten yang Menyesatkan
= = = = =
Sumber : Twitter
https://archive.ph/mpRrm
= = = = =
Narasi : “Yang divaksin awas, varian ini hanya berbahaya untuk yang divaksin. Di negara lain (UK, Australia dll) lebih dari 90% kasus dan kematian adalah yang dibooster.
Dan pemerintah membuat propaganda ketakutan baru untuk melanjutkan keadaan darurat palsu.”
= = = = =
Penjelasan :
Akun Twitter @/ GratisTerbaik mengutip cuitan dari akun twitter CNBC Indonesia yang berjudul “RI Kebobolan (Lagi) Varian Baru Covid, Kasus Naik Nyaris 100%” dengan narasi cuitan: “Yang divaksin awas, varian ini hanya berbahaya untuk yang divaksin. Di negara lain (UK, Australia dll) lebih dari 90% kasus dan kematian adalah yang dibooster.
Dan pemerintah membuat propaganda ketakutan baru untuk melanjutkan keadaan darurat palsu.” Cuitan diunggah pada tanggal 12 Juni 2022.
Berdasarkan hasil penelusuran,
artikel yang diunggah oleh CNBC Indonesia menginformasikan mengenai kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru yang masuk Indonesia yaitu Omicron BA.4 dan BA.5. Tidak ditemukan informasi mengenai virus yang lebih berbahaya bagi yang sudah divaksin dalam artikel.
Faktanya, riset dari Canadian Immunization Research Network (CIRN) menunjukkan bahwa satu dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca mampu memberikan perlindungan yang signifikan dari varian baru COVID-19, dan 2 dosis akan memberikan perlindungan lebih tinggi.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari artikel Office National Statistics United Kingdom (ONS UK) bahwa tingkat kasus kematian Covid-19 di UK kebanyakan disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid. Oleh sebab itu, cuitan yang diunggah termasuk dalam konten yang menyesatkan.
= = = = =
Referensi :
https://indonesiabaik.id/infografis/vaksinasi-terbukti-lindungi-dari-covid-19-termasuk-varian-baru