MENYESATKAN, FAKTA: TIDAK pernah ada pernyataan tersebut dari Sri Sultan HB X. Daur ulang informasi PELINTIRAN yang sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017 lalu, kasusnya sudah ditangani dan pelaku sudah mendapatkan hukuman.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan.
SUMBER: Twitter, https://archive.ph/s097V (arsip cadangan).
NARASI: * “Sejarah membuktikan
Dan kinipun hampir semua yg merampok uang Negara adalah mereka , tapi gerombolan penghianat justru dengan suka rela menjadi Anjing Penjaga bagi mereka.
NKRI sudah Tegadai oleh penghianat dan Munafik” (di cuitan).
* “SULTAN HAMENGKUBUWONO:
MAAF BUKAN SARA, TAPI CINA
DAN KETURUNANNYA TIDAK
PANTAS JADI PEMIMPIN DI BUMI
NUSANTARA. FAKTA SEJARAH, TIONGHOA ADALAH SATU-
SATUNYA PENGHIANAT NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
(NKRI)” (di tangkapan layar).
PENJELASAN
Berdasarkan 7 Jenis Mis- dan Disinformasi oleh First Draft News, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”. [1]
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: TIDAK pernah ada pernyataan tersebut dari Sri Sultan HB X. Daur ulang informasi PELINTIRAN yang sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017 lalu, kasusnya sudah ditangani dan pelaku sudah mendapatkan hukuman.
View this post on Instagram
Verifikasi Konten
Salah satu artikel periksa fakta, TEMPO.CO pada 7 Jan 2020: “Sultan HB X tidak pernah menyebut bahwa Cina dan keturunannya tidak pantas menjadi pemimpin di Indonesia. Artikel dengan narasi itu dibuat oleh warga Sumatera Selatan berinisial RNM dengan motif agar situs miliknya, Metronews.tk, semakin banyak dikunjungi dan iklan pun semakin banyak diperoleh. RNM telah ditangkap oleh Polda DIY pada 26 April 2017 lalu.” [2]
Salah satu sumber foto yang digunakan oleh situs metronews.tk, Liputan6.com pada 11 Agu 2015: “Liputan6.com, Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan HB X meminta kepada Penjabat Bupati Sleman yang baru agar tidak terjadi gagal panen seperti tahun 2009 lalu.” [3]
Berkaitan dengan penanganan kasus, KRJOGJA pada 22 Agu 2017: “YOGYA, KRJOGJA.com – Penyebar berita hoax yang mencatut nama Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Rosyid Nur Rohum SIP (24), warga Oku Timur Sumatera Selatan diganjar vonis 2,5 tahun dan denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan. Terdakwa terbukti melanggar Pasal 45 A (2) UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena menyebar rasa kebencian melalui websitenya www.metronews.tk.” [4]
Referensi Lainnya yang Berkaitan
Media Indonesia pada 28 Apr 2017: “POLDA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menangkap penyebar berita hoax yang mengutip Gubernur DIY Sri Sultan HB X, pada Rabu (26/4) lalu. Pelaku adalah warga Sumatra Selatan (Sumsel) berinisial RNM, 25 tahun. Tersangka ditangkap di tempat tinggalnya di Sumsel.” [5]
Medcom.id pada 19 Apr 2017: “medcom.id, Yogyakarta: Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melaporkan situs bernama metronews.tk ke Polda Yogyakarta pada Rabu, 19 April 2017. Sri Sultan merasa situs berita itu telah merugikan dirinya.” [6]
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate), https://bit.ly/3wHx0lO / https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan).
[2] tempo.co: “[Fakta atau Hoaks] Benarkah Sultan HB X Sebut Cina dan Keturunannya Tak Pantas Jadi Pemimpin di Indonesia?”, http://bit.ly/3Wt8Qrv / https://archive.ph/OmOlW (arsip cadangan).
[3] liputan6.com: “Gubernur DIY Ingatkan Penjabat Bupati Sleman Ancaman Gagal Panen”, http://bit.ly/3Ww9IeR / https://archive.ph/POULw (arsip cadangan).
[4] krjogja.com: “Penyebar Berita Hoax Sultan Diganjar 2,5 Tahun Penjara”, http://bit.ly/3NBdC2j / https://archive.ph/DnzWM (arsip cadangan).
[5] mediaindonesia.com: “Penyebar Berita Hoax Sultan HB X Ditangkap”, http://bit.ly/3G1DJh9 / https://archive.ph/jYr8u (arsip cadangan).
[6] medcom.id: “Sri Sultan HB X Laporkan Metronews.tk ke Polisi”, http://bit.ly/3fzFBmh / https://archive.ph/RlCuG (arsip cadangan).