Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya foto yang diklaim rambut wanita yang dikibarkan seperti bendera tersebut merupakan instalasi video karya seniman visual asal Belgia, Edith Dekyndt. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
= = =
Kategori: Konteks yang Salah
= = =
Sumber: Facebook
= = =
Narasi:
“Gambar paling kuat di dunia telah keluar dari Iran Para wanita Iran telah memotong rambut mereka dan membuat benderanya dan mengibarkannya di kota. Apa yang terjadi di Iran? * Di Iran, yang dijalankan oleh hukum Syariah, saat ini para wanita di sana telah membuka front dan melakukan aksi luar biasa melawan para mullah dan pemerintah. Para wanita di sana memotong jilbab, burqa dan rambut mereka dan membakarnya di jalanan. Mengapa protes terjadi? Di Iran, seorang gadis 22 tahun Mahasa Amini ditangkap oleh polisi di sana karena dia tidak mengenakan jilbab dengan benar. Gadis itu meninggal dalam tahanan polisi tiga hari kemudian. PS: Beberapa gambar pergerakan bisa dilihat di komentar”
= = =
Penjelasan:
Beredar sebuah foto di Facebook yang menunjukkan rambut yang berkibar seperti bendera. Rambut tersebut diklaim merupakan bentuk aksi protes warga Iran khususnya kaum wanita yang memotong rambutnya untuk dijadikan bendera sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Iran karena polisi setempat telah menangkap Mahasa Amini karena tidak mengenakan jilbab yang benar dan meninggal dalam tahanan polisi.
Setelah ditelusuri, klaim rambut perempuan pada foto tersebut salah. Faktanya, foto tersebut diambil dari instalasi video karya seniman visual asal Belgia, Edith Dekyndt yang dibuat pada 2014, kemudian cuplikan seperti pada foto tersebut dipublikasi pada laman wiels.org sejak 2016 sehingga tidak ada kaitannya dengan kejadian Mahasa Amini pada 2022. Dilansir dari AFP, Edith terinspirasi dari karya tulis Edouard Glissant yang tulisannya mencerminkan kolonialisme, perbudakan, rasisme, dan keragaman budaya.
Dengan demikian, Foto Bendera Dari Rambut Wanita Sebagai Bentuk Protes Terhadap Iran merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.
= = =
Referensi:
https://www.wiels.org/en/exhibitions/ombre-indigene
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32LA43E
Editor: Bentang Febrylian