Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang menyesatkan. Video protes di St. Petersburg yang ditunjukkan di video terjadi pada Maret 2022, bukan September 2022.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
=====
Sumber: Twitter
https://archive.cob.web.id/archive/1663960980.396936/singlefile.html
Arsip video:
https://video.twimg.com/ext_tw_video/1572405769093382144/pu/vid/268×480/Q1ZBYF-HMG1HoVfZ.mp4?tag=12
=====
Narasi
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Protes besar-besaran oleh warga Rusia di St. Petersburg menentang perang di Ukraina. Mereka menyerukan “tidak untuk perang!”
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @theivall mengunggah cuplikan video protes yang terjadi di St. Petersburg, di mana ratusan warga Rusia menentang perang Rusia-Ukraina. Di video tersebut juga terlihat orang-orang menyerukan “no to war!”.
Cuitan dan video yang diunggah pada 21 September tersebut telah disukai oleh 3,475 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 1,200 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, video protes tersebut tidak terjadi pada September 2022. Banyak jurnalis yang telah membagikan video serupa sejak Maret 2022, salah satunya jurnalis Balki Begum Bayhan yang membagikan video tangkapannya pada 6 Maret 2022 dan memang diambil di St. Petersburg, Rusia.
Selain itu, Reuters pernah menulis berita tersebut pada 7 Maret 2022 yang berjudul “More than 4,300 detained at anti-war protests in Russia”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan @theivall merupakan konten yang menyesatkan.
=====
Referensi:
https://twitter.com/bbbayh/status/1500449635579662336
https://www.reuters.com/world/europe/more-than-64-people-detained-anti-war-protests-russia-protest-monitor-2022-03-06/