Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim tersebut salah. Faktanya, sel janin didapatkan puluhan tahun lalu dan sebagian besar digunakan sebagai alat bukan bahan vaksin.
Selengkapnya di bagian Penjelasan.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.vn/2aQOT
= = = = =
NARASI:
“Coba jelaskan
@KemenkesRI
Tidak salah kalau bnyk yg menentang n menolak keras. Jgn salahkan kmi krn itu memang tdk sesuai dg Kitab Suci agama apapun.Kecuali kalian tdk punya agama,silahkan. Sedihnya bnyk yg tdk tahu n got trap
stopmandatoryvaksin
@GratisTerbaik
@MprAldo”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna “@elizabethlisa76” mengunggah sebuah video yang berisi narasi bahwa vaksin Covid-19 mengandung janin manusia usia tiga bulan yang digugurkan.
Setelah melakukan penelusuran, klaim tersebut salah. Melansir Medcom.com, sel janin didapatkan puluhan tahun lalu dan sebagian besar digunakan sebagai alat bukan bahan vaksin.
selain itu melansir Cnnindonesia.com, Johnson&Johnson menggunakan sel janin untuk “pengembangan, konfirmasi dan produksi”. Selain itu, menurut Dr. James Lawler, seorang ahli penyakit menular di Nebraska Medicine sel janin ini juga digunakan oleh Pfizer / BioNTech dan Moderna untuk pengujian vaksin mereka.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “@elizabethlisa76” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/dN6XGwGk-cek-fakta-benarkah-vaksin-covid-19-mengandu
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210304203727-199-613926/selain-dari-hewan-sel-janin-juga-dipakai-kembangkan-vaksin