Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya Menteri Keuangan, Sri Mulyani, tidak pernah menyebutkan jika BBM tidak dinaikkan maka negara kesulitan membayar hutang. Tangkapan judul berita yang diklaim berita dari CNN Indonesia pada gambar yang dibagikan tersebut merupakan hasil suntingan. Selengkapnya di bagian penjelasan.
= = =
Kategori: Konten yang Menyesatkan
= = =
Sumber: Facebook
= = =
Narasi:
“Sri Mulyani: BBM tidak dinaikkan negara kesulitan bayar utang”
“Nya ceuk kuring ge pasti keur mayar hutang, teu apal nginjem na komo ngasaan mah duit na heunteu, tiba2 Rahayat anu katempuhan.”
Terjemahan:
“nah saya juga bilang apa, pasti untuk membayar hutang, rakyat gatau minjemnya gimana bahkan merasakan uangnya juga tidak, tiba tiba rakyat yang terkena dampaknya”
= = =
Penjelasan:
Beredar sebuah tangkapan judul berita dari CNN Indonesia di Facebook yang mengklaim jika BBM tidak dinaikkan maka negara akan kesulitan membayar hutang, dari dalam tangkapan layar tersebut juga menampilkan keluhan seseorang dalam bahasa Sunda bahwa rakyat terkena dampaknya dengan menanggung bebannya melalui kenaikan harga BBM. Dari tangkapan layar yang dibagikan menunjukkan berita yang dipublikasi oleh CNN Indonesia pada Rabu, 07 Sep 2022, 12:39 WIB.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, artikel berita yang asli yang dipublikasi oleh CNN Indonesia pada Rabu, 07 Sep 2022, 12:39 WIB, dan foto Sri Mulyani yang sama berjudul “Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom ‘Ramal’ Harga Minyak Tahun Depan”, tidak ada kaitannya dengan kenaikan harga BBM dampak dari kesulitan negara untuk membayar hutang. Kemudian, tidak ada sumber lain yang memvalidasi kebenaran bahwa Sri Mulyani menyebut jika BBM tidak dinaikkan maka negara akan kesulitan membayar hutang, tangkapan layar yang tersebar melalui Facebook tersebut merupakan hasil suntingan.
Dengan demikian, klaim Sri Mulyani menyebut jika BBM tidak dinaikkan negara kesulitan bayar hutang merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
= = =
Referensi:
===
Editor: Bentang Febrylian