Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang menyesatkan. Menahan tangis memang bisa berujung pada gejala depresi dan kecemasan, di mana dua hal tersebut berbahaya bagi pasien yang memang sudah menderita kanker. Gejala depresi dan kecemasan berhubungan dengan kematian kanker yang lebih tinggi dan kualitas hidup pasien kanker yang lebih buruk, tetapi bukan merupakan penyebab seseorang menderita kanker.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
=====
Sumber: YouTube
https://web.archive.org/web/20220723123800/https://www.youtube.com/watch?v=_Jyao5HrfGs
Arsip Video:
https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2022/07/Bahaya-Menahan-Nangis-Bisa-Menyebabkan-Kanker-Menangislah-bila-harus-menangis-dr-Aisyah-Dahlan.mp4
=====
Narasi:
“Bahaya Menahan Nangis Bisa Menyebabkan Kanker – Menangislah bila harus menangis”.
=====
Penjelasan:
Akun YouTube dengan nama “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” mengunggah cuplikan video dari dr. Aisyah Dahlan yang menjelaskan bahwa menahan tangis bisa menyebabkan seseorang menderita kanker.
dr. Aisah Dahlan di video tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang yang memiliki jenis genetik yang cepat berpoliferasi atau genetik tumor, akan berpotensi menderita kanker karena menahan tangis.
Video yang diunggah pada 2 Agustus 2021 tersebut telah disukai 4,200 orang dan telah ditonton sebanyak 129,404 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut kurang tepat. Harvard Health Publishing, yang merupakan media yang diterbitkan oleh Harvard Medical School, telah menjelaskan bahwa menahan tangis memang dapat menyebabkan sistem imun menurun, stress, depresi dan gangguan kecemasan.
Di sisi lain, jurnal yang diterbitkan di PubMed.gov yang secara spesifik meneliti tentang hubungan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker, menjelaskan bahwa perkiraan peningkatan resiko absolut (ARI) yang terkait dengan depresi dan kecemasan terhadap resiko kanker adalah 34,3 kejadian per 100,000 orang/tahun (15,8 – 50,2) Sementara itu, ARI serupa untuk kematian spesifik kanker merupakan 28,2 kejadian per 100,000 orang/tahun (21,5 – 34,9).
Analisis yang telah dilakukan pada dua subkelompok tersebut menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan yang didiagnosis secara klinis terkait dengan kelangsungan hidup kanker yang lebih buruk dan kematian spesifik kanker yang lebih tinggi. Namun, depresi dan kecemasan tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan peningkatan kejadian kanker.
Dengan demikian, informasi yang diberikan dr. Aisah Dahlan di video yang diunggah oleh channel “Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt” merupakan konten yang menyesatkan, karena tidak ada hubungan kausal antara menahan tangis dengan kejadian kanker.
=====
Referensi:
https://www.health.harvard.edu/blog/is-crying-good-for-you-2021030122020
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31745237/