Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Bukan video dukungan 3 periode. Faktanya itu merupakan video deklarasi dukungan yang dilakukan oleh alumni Pangudi Luhur pada tahun 2019 terkait pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Ikatan alumni PL Bersatu ini menyatakan bahwa mereka mendukung Jokowi untuk maju 2 periode sebagai Presiden Indonesia.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan
=====
[SUMBER]: FACEBOOK
archive.vn/3Fw6v
https://www.facebook.com/groups/1940705386255757/permalink/3254577891535160/
=====
[NARASI]:
“ACARA DUKUNG 3PERIODE SIPENIPU ULUNG HADIR, DIDEMO MAHASISWA SEINDONESIA DIA KABUR, PURA2 KGK TAU, MENTERINYA DIOMELIN DOANG, MASIH KURANG NGURAAS KEKAYAAN NEGARA DAN NAMBAH HUTANGNYA, RAKYAT DIKORBANKAN DGN EKONOMI BIAYA TINGGI KEDEPANNYA, HUH…KELOMPOK EGOIS OLIGARKY.”
=====
[PENJELASAN]:
Isu tentang 3 periode dari Presiden Indonesia, Joko Widodo, memang tengah ramai dibicarakan serta menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Salah satunya adalah akun bernama Wibowo Wibowo. Di dalam unggahannya, akun ini menampilkan sebuah video yang berisi cuplikan kalimat seorang pemuda yang mengatakan bahwa mereka mendukung Jokowi untuk periode berikutnya. Akun ini juga menyertakan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut adalah acara dukungan kepada Jokowi untuk maju 3 periode.
Namun setelah menelusuri lebih lanjut terkait video tersebut, diketahui bahwa itu merupakan video yang diambil pada tahun 2019 di acara Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin oleh ikatan Alumni Pangudi Luhur atau PL Bersatu. Melansir dari artikel CNN Indonesia pada Februari 2019, sebanyak hampir 900 alumni PL dari berbagai angkatan mengikuti aksi deklarasi dukungan kepada Jokowi untuk maju 2 periode. Dukungan ini diberikan bertepatan dengan akan dilaksanakannya pesta demokrasi nasional yaitu Pemilihan Presiden Periode 2019-2024.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim merupakan video dukungan untuk Jokowi 3 periode, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
====
Editor: Bentang Febrylian