Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan amandemen untuk menghilangkan kalimat syahadat dari bendera Arab Saudi. Faktanya, amandemen yang diajukan bertujuan untuk mengubah sistem pengibaran bendera negara, bukan untuk mengubah konten atau desain bendera.
Selengkapnya di bagian Penjelasan.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Instagram
https://archive.ph/Gveiq
= = = = =
NARASI:
“Reformasi terus digulirkan putra mahkota Kerajaan Saudi Arabia (KSA), Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Salah satunya, ingin mengganti bendera negaranya agar lebih menonjolkan identitas nasional.
Kalimat syahadat yang ada di bendera itu, rencananya akan dihilangkan. Pasalnya, bendera tersebut selama ini identik dengan agama Islam, karena menggunakan warna hijau dan bertuliskan kalimat syahadat.
[…]
(Lanjutan Narasi setelah Referensi)
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Instagram dengan nama pengguna “haluanmedia” mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman telah mengajukan amandemen untuk menghilangkan kalimat syahadat dari bendera Arab Saudi.
Berdasarkan hasil penelusuran, amandemen yang diajukan bukan untuk menghilangkan kalimat syahadat dari bendera Arab Saudi. Faktanya, amandemen tersebut bertujuan untuk mengubah sistem pengibaran bendera negara, bukan untuk mengubah konten atau desain bendera. Melansir dari media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency, perubahan ini dilakukan untuk melindungi bendera negara dan lagu kebangsaan dari kerusakan, perubahan, dan penghinaan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram dengan nama pengguna “haluanmedia” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.spa.gov.sa/viewstory.php?lang=en&newsid=2325507
= = = = =
(Lanjutan Narasi)
[…]
Sejak 1973, bendera Arab Saudi menampilkan proklamasi Islam dalam kaligrafi warna putih, “Tidak ada Tuhan selain Allah; Muhammad adalah utusan Allah.” Di bawah kalimat syahadat itu ada gambar dua belah pedang yang terhunus, menggambarkan Arab Saudi sebagai kerajaan pembela agama Islam.
Arab Saudi merupakan tempat kelahiran Islam dan Nabi Muhammad, serta menampung para peziarah Muslim dari seluruh dunia di Mekah.
Dilansir dari kantor berita AP, 1 Februari 2022 lalu, Pangeran MBS hendak mengubah bendera tersebut. Juga mengubah lagu kebangsaan Arab Saudi. Usulan itu muncul di tengah reformasi yang dilakukan Mohammed bin Salman, yang kini berkuasa secara de facto, seiring menurunnya kesehatan Raja Salman.
Putra Mahkota yang diangkat sejak 2017 itu, ingin menekankan kebangsaan dan kebanggaan nasional Arab Saudi, dengan identitas budaya nasional. Berdasarkan laporan media lokal, usulan perubahan itu bertujuan lebih jelas mendefinisikan penggunaan yang tepat dari lambang negara.
Selain itu, juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bendera dan lagu kebangsaan, serta melindungi bendera dari pelanggaran atau pengabaian.”
Penulis: Khairunnisa A.
Editor: Bentang Febrylian