BUKAN dijarah oleh Denmark melainkan dicegat aktivis lingkungan Greenpeace Denmark pada 31 Maret 2022. Sehari setelah dicegat Greenpeace, tanker Pertamina tersebut juga sudah kembali berlayar dengan destinasi Cina.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================
Akun Facebook Èropa Aneuk Nanggroë (fb.com/eropa.pidie) pada 5 April 2022 mengunggah sebuah video yang yang memperlihatkan sejumlah aktivis lingkungan Greenpeace mencegat kapal tanker Pertamina Prime.
Di video itu terdapat narasi: “Akhirnya Putin mendengar berita kapal Pertamina Indonesia dijarah oleh Denmark. Mengapa engkau berani jarah kapal adikku Pertamina Indonesia kau cari masalah denganku. Lihat negaramu tak aman. Kau sudah berani ambil minyakku yang kuberikan ke adikku pertamina Indonesia.”
Sumber: perma.cc/WJU8-PR9X (Arsip
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa kapal Pertamina Indonesia dijarah oleh Denmark merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan dijarah oleh Denmark melainkan dicegat aktivis lingkungan Greenpeace Denmark pada 31 Maret 2022. Sehari setelah dicegat Greenpeace, tanker Pertamina tersebut juga sudah kembali berlayar dengan destinasi Cina.
Dilansir dari Tempo, video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal resmi Harian Kompas pada 6 April 2022 dengan judul, “Kapal Tanker Pertamina Dicegat Greenpeace Denmark.”
Menurut harin Kompas, Pemerintah masih memantau kondisi pasca pencegatan kapal tanker Pertamina oleh aktivis lingkungan Greenpeace. Pencegatan kapal tanker di lepas pantai Denmark itu terjadi 31/3/2022. Di antara sejumlah kapal yang dicegat, Satu di antaranya adalah kapal tanker Pertamina Prime yang hendak bertolak ke China setelah transfer minyak selesai.
Selusin aktivis Greenpeace dengan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman minyak Rusia antara dua kapal tanker di lepas pantai Denmark pada Kamis, kata organisasi lingkungan itu. Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.
Dilansir dari situs berita CNBC Indonesia, kapal tanker minyak milik PT Pertamina International Shipping (PIS) yang sempat dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark pada Kamis pekan lalu (31/03/2022) ternyata bukan lah membawa minyak Pertamina ke Indonesia.
Minyak yang dibawa tanker tersebut dikabarkan milik perusahaan trader Trafigura, seperti dikutip dari sejumlah sumber dari industri perkapalan dan trader Reuters. Perlu diketahui, ada dua kapal tanker minyak yang sempat dicegat aktivis Greenpeace, yakni Seaoath dan Pertamina Prime. Keduanya dihadang karena hendak melakukan transfer minyak sebesar 100 ribu ton minyak dari Rusia.
Seaoath merupakan tanker yang telah tiba dari Rusia membawa 100 ribu ton minyak mentah Ural dan berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar, menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv.
Adapun Pertamina Prime, yang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker, akan berlayar dari Denmark ke China setelah transfer minyak selesai, menurut salah satu pialang kapal.
Dengan demikian, Pertamina Prime berlayar langsung dari Denmark ke China, bukan dari Rusia dan mengumpulkan minyak dari beberapa tanker.
Sumber CNBC Indonesia pun mengungkapkan bahwa minyak yang dibawa tanker Pertamina Prime tersebut bukan lah untuk dibawa ke Indonesia, melainkan untuk destinasi China. Sehari setelah dicegat Greenpeace, tanker Pertamina tersebut juga sudah kembali berlayar ke China.
REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1690/keliru-kapal-pertamina-indonesia-yang-membawa-minyak-dari-rusia-dijarah-denmark
https://www.youtube.com/watch?v=a3NTEYz_RjA
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220404154127-4-328630/bukan-ri-ini-lho-tujuan-tanker-pertamina-dicegat-greenpeace