Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Bukan foto sungguhan, melainkan hasil Computer Generated Imagery (CGI) yang dibuat oleh Al Clark untuk artikel The Aviationist berjudul “Artwork: Israeli F-15 strike on Tehran on Day 1 of the war on Iran’s nuclear program” terbit pada 8 Maret 2012.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konteks yang Salah
====
Sumber: Twitter
https://archive.fo/DxHMC
====
Narasi:
“The most air strikes ever launched in Africa by NATO was more than 10,000 on Libya in 2011 with over 500,000 Civilian Casualities. When Nato was questioned about civilian Casualities and the death of Gaddafi children, they insisted that it was collateral damage and normal in wars”
“Serangan udara terbanyak yang pernah diluncurkan di Afrika oleh NATO adalah lebih dari 10.000 di Libya pada tahun 2011 dengan lebih dari 500.000 Korban Sipil. Ketika NATO ditanyai tentang Korban sipil dan kematian anak-anak Gaddafi, mereka bersikeras bahwa itu adalah kerusakan tambahan dan normal dalam perang.”
====
Penjelasan:
Akun Twitter African Hub (@TheAfrican_Hub) mengunggah cuitan berupa foto yang diklaim sebagai serangan udara yang pernah diluncurkan NATO di Afrika sebanyak lebih dari 10.000 di Libya tahun 2011. Cuitan yang diunggah pada 14 Maret 2022 telah mendapat atensi berupa 41,4 ribu suka dan 23,4 ribu retweet.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut adalah hasil Computer Generated Imagery (CGI) yang dibuat oleh Al Clark untuk The Aviationist. The Aviationist adalah blog penerbangan yang dijalankan oleh David Cenciotti, seorang jurnalis asal Roma, Italia. Centiotti menggunakan gambar CGI itu untuk artikel berjudul “Artwork: Israeli F-15 strike on Tehran on Day 1 of the war on Iran’s nuclear program” terbit pada 8 Maret 2012.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter African Hub (@TheAfrican_Hub) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
====
Referensi:
https://customaviationart.pixels.com/featured/iaf-f-15is-retaliate-over-tehran-albert-clark.html
Editor: Bentang Febrylian