Tidak seperti membeli pulsa telepon selular, pengisian token listrik prabayar PLN dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================
Akun TikTok putra tasbih (tiktok.com/@omensangpenguasa) pada 11 Februari 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seseorang yang sedang melakukan pengisian ulang token listrik dengan narasi sebagai berikut:
“#pln #korupsi #boros #pihak pln harap perhatikan ini isi token knp begini..”
Di video tersebut terdapat narasi : “isi token 50 ribu yg masuk cm 3600” dan “pihak pln tolong perhatikan”
Sumber: perma.cc/3Q2B-A7XA (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pengisian token listrik prabayar PLN 50.000 hanya mendapatkan 3.600 merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, tidak seperti membeli pulsa telepon selular, pengisian token listrik prabayar PLN dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.
Dilansir dari Kompas dan Detik, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengungkapkan jika angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukanlah rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour).
“Sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kWh sesuai Tarif Tenaga Listrik yang berlaku. Hal ini berbeda dengan pembelian pulsa telepon seluler,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Dalam pembelian token listrik, imbuhnya, selain ada biaya listrik, juga terdapat biaya lain, yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang besarannya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat, yaitu antara 3-10 persen. Serta terdapat biaya lain yakni biaya meterai Rp 10.000 (jika transaksi lebih dari Rp 5 juta) serta adanya administrasi bank.
Adapun ketika membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu maka nominal yang tertera dalam alat kWh meter besarannya tidak sama dengan nominal rupiah yang dibeli karena yang tertera adalah nilai kWh yang dihitung berdasarkan harga token, PPJ dan tarif dasar listrik.
“Jadi, ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda,” pungkasnya.
REFERENSI
https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/14/070500065/penjelasan-pln-soal-video-viral-isi-token-rp-50000-yang-didapat-3600
https://finance.detik.com/energi/d-5949251/viral-isi-token-listrik-rp-50-ribu-dapatnya-3600-pln-buka-suara