Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia.
= = = =
KATEGORI: misleading content atau konten yang menyesatkan
= = = =
SUMBER:
Facebook
https://archive.fo/ic0Oc
= = = =
NARASI:
“Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron.
TetapWaspadaTapiJanganPanik
TetapProkes
KarenaVirusCoronaMasihMengintai
TetapJagaImanImunAman.Amin.”
= = = =
PENJELASAN:
Beredar sebuah narasi melalui akun Facebook Angelus Solapung II yang mengatakan bahwa sinar UV dapat dijadikan sebagai penangkal penyebaran varian Omicron. Unggahan tersebut juga memuat sebuah video yang mengatakan bahwa varian Omicron tidak banyak menyebar di Indonesia dikarenakan tingginya tingkat sinar UV di wilayah Indonesia.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia. Selain itu, dikutip dari laman berita Liputan6 seorang dokter relawan Covid-19 yakni Muhammad Fajri Addai mengatakan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan terdapat korelasi antara tingginya sinar UV dengan rendahnya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Ia mengatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat penyebaran dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka vaksinasi atau kekebalan masyarakat yang tinggi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Angelus Solapung II tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
= = = =
REFERENSI:
https://tirto.id/tidak-benar-sinar-uv-melindungi-indonesia-dari-varian-omicron-gmxD
https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4810765/cek-fakta-tidak-benar-covid-19-varian-omicron-tidak-menyebar-karena-tingginya-sinar-ultraviolet-di-indonesia
Penulis: Nadine Salsabila
Editor: Bentang Febrylian