Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi tersebut salah. Faktanya, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) tidak mengumumkan bahwa tes PCR tidak mampu membedakan antara Virus SARS-CoV-2 dan influenza. CDC hanya merekomendasikan test lain yang justru mampu mendeteksi keduanya.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN / MISLEADING CONTENT
=====
Sumber: Twitter
https://archive.ph/VEHzj
=====
Narasi:
“The CDC has finally admitted that the PCR test cannot even differentiate between SARS-CoV-2 and influenza viruses.”
Terjemahan:
“CDC akhirnya mengakui bahwa tes PCR bahkan tidak bisa membedakan antara virus SARS-CoV-2 dan influenza.”
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @trevorblee (Trevor Lee) menyebarluaskan informasi bahwa CDC telah mengakui ketidakmampuan tes PCR untuk membedakan antara virus SARS-CoV-2 dan influenza pada 29 Desember lalu. Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 3,158 kali. Selain itu, terdapat 5,245 orang menyukai dan lebih dari 200 orang telah memberikan komentar.
Klaim tersebut berawal dari laporan laboraturium yang diunggah oleh CDC Division of Laboratory System pada 21 Juli 2021 bahwa pasca 31 Desember 2021, CDC akan menghapus tes PCR dan menggantikannya dengan CDC Influenza SARS-Cov-2 (Flu SC2) Multiplex Assay.
Berdasarkan hasil penelusuran, transisi tersebut tidak disebabkan oleh ketidakmampuan tes PCR dalam membedakan virus SARS-CoV-2 dan influenza, melainkan karena metode tes yang baru akan lebih efektif dalam mendeteksi kedua virus tersebut.
Juru bicara resmi CDC, Jasmine Reed, telah memberikan konfirmasi kepada Reuters bahwa permintaan akan tes PCR semakin menurun seiring munculnya tes lain yang lebih canggih. Maka dari itu, CDC merokemendasikan seluruh dunia untuk mengadopsi CDC Influenza SARS-Cov-2 (Flu SC2) Multiplex Assay yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dari segi waktu dan sumber daya untuk mendeteksi virus baik SARS-Cov-2 dan influenza.
Informasi dengan topik yang sama juga pernah dibahas sebelumnya oleh Reuters dengan judul “Fact Check – CDC lab update on COVID-19 PCR test misinterpreted”.
Dengan demikian, berita yang disebarluaskan oleh akun Twitter @trevorblee (Trevor Lee) tersebut dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan karena laporan CDC pada 21 Juli 2021 digunakan untuk membingkai sebuah isu.
=====
Referensi:
https://www.reuters.com/article/factcheck-covid19-pcr-test-idUSL1N2P42U5
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/lab/testing.html
=====
Penulis: Evarizma Zahra
Editor: Bentang Febrylian