Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Faktanya, persilangan posisi planet tidak berpengaruh terhadap gelombang seismik di bumi. Narasi ini sendiri sudah lama beredar sejak tahun 2018 yang lalu.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/aWxse
= = = = =
NARASI:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“* PERINGATAN GEMPA BUMI *
Sebuah persilangan posisi planet yang terjadi pada 28 hingga 31 Desember berpotensi mempengaruhi gelombang seismik dan menyebabkan gempa bumi besar dengan kekuatan 8 hingga 9, kemungkinan pada 1-3 Januari, tetapi peningkatan gelombang seismik telah terjadi pada 29-30 Desember.”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna “ditrianum” mengunggah sebuah peringatan gempa bumi berkekuatan 8 hingga 9 SR yang disebabkan oleh persilangan posisi planet. Narasi tersebut juga disertai sebuah gambar ilustrasi yang menunjukkan posisi planet-planet yang bersilangan, yakni planet Neptunus, Jupiter, Mars, Merkurius, Uranus, Venus, dan Bumi.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi serupa sudah beredar sejak tahun 2018 lalu. Hasil penelitian oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa perubahan maupun persilangan posisi planet tidak berpengaruh terhadap gelombang seismik di bumi.
Melansir dari situs resmi MAGMA Indonesia, gelombang seismik merupakan gelombang atau rambatan energi yang disebabkan oleh patahan pada lapisan bumi. Gempa bumi umumnya terjadi karena pergerakan lempeng tektonik, atau karena letusan gunung api bawah laut.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “ditrianum” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://pubs.geoscienceworld.org/ssa/srl/article-abstract/89/2A/577/525827/Do-Large-Magnitude-8-Global-Earthquakes-Occur-on (https://doi.org/10.1785/0220170154)
https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/glossary/gelombang-seismik
http://inatews2.bmkg.go.id/new/tentang_eq.php
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian