BUKAN diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
===========================================
Kategori: Konten Palsu
===========================================
Akun Facebook Nasir Amu (fb.com/nasir.amu.7) pada 26 Oktober 2021 mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:
“As.di impor masikan kpd org2 tua,agar memperhatikan anak jika tidak ad di rumah,penculikan anak sudah meraja leleh,kejadian ini terjadi di ilomata,kb.gorontaloh,anak in di culik dengan mengunakan mobil,untungnya anak ini bisa meloloskan diri dari penculikan,lihat tangan anak ini,terluka krn berusaha untuk meloloskan diri dri penculikan.berhati hatilah kita semua sebelum akan terjadi sesuatu kpd kita semua.”
Unggah ini sudah dibagikan lebih dari 10.000 sampai saat artikel ini disusun.
Sumber: bit.ly/3rXSj1W (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto anak yang diklaim sebagai korban penculikan di Gorontalo yang terluka di tanganya setelah berhasil meloloskan diri dari pelaku penculikan merupakan konten palsu.
Faktanya, bukan diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.
Dilansir dari Tempo, kolase foto yang identik pernah dimuat situs detotabuan.com pada 27 Oktober 2020 dengan judul, “Kabar Percobaan Penculikan Anak di Pinolosian Ternyata Hoax.” Namun, narasi pada kolase foto yang dimuat situs ini menyebutkan bahwa lokasi kejadian yakni di Ilomata, (Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara).
Kolase foto yang disertai narasi narasi penculikan, juga membuat heboh netizen di Sulawesi Utara. Tidak terkecuali warga di Bolaang Mangondow Selatan (Bolsel). Mendapat inormasi tersebut, Polres Bolsel bersama 2 anggota Polsek Pinolosian langsung menuju lokasi yang disebutkan.
“Setelah menerima informasi, pukul 16.40 Wita Piket Reskrim bersama Anggota Sat IK bersama 2 anggota Polsek Pinolosian mendatangi TKP dan rumah korban untuk melakukan penyelidikan dan Pulbaket kebenaran berita yang beredar di medsos tentang adanya informasi penculikan anak,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid.
Korban anak berinisial M (7) dan orang tuanya kemudian di arahkan menuju Polsek Pinolosian untuk membuat laporan polisi.
“Setelah korban (M) berada di Polsek, kemudian dilakukan interogasi oleh Piket Reskrim Res Bolsel dan mendapatkan keterangan bahwa korban luka korban bukan karena akan di culik, namun korban sedang bermain sambil berlari, lalu jatuh tersungkur ketanah dan jari telunjuk kiri dari korban kena pecahan beling yang mengakibatkan luka robek,” ujarnya.
Pada pukul 17:00 WITA, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) langsung menggelar pemeriksaan dengan mengkonfirmasi langsung ke anak yang diduga menjadi korban penculikan.
“Dari pengakuan bocah tersebut, bahwa dia bersama teman-temannya sedang bermain. Saat itu dia berlari dan jatuh, kemudian jari tangannya terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi orang tuanya, sehingga dia mencari alasan, bahwa kejadian yang menimpa dirinya karena akan diculik orang, dan tangannya terluka akibat melawan,” terang Anggota Satreskrim Polres Bolsel, Bripka Rekky H Madoa, saat dikonfirmasi detiksulawesi, Senin (26/10/2020).
“Sampai saat ini tidak ada laporan penculikan anak yang masuk di Polres maupun Polsek Pinolosian,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid, Selasa (27/10/2020) ketika dihubungi Tribun Manado.
“Jadi berita penculikan itu tidak benar atau hoax,” tegasnya.
Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto menghimbau masyakarat agar tidak mudah menyebarkan/membagikan informasi yang belum pasti kebenarannya.
REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1578/keliru-foto-anak-korban-penculikan-di-gorontalo
https://detotabuan.com/2020/10/kabar-percobaan-penculikan-anak-di-pinolosian-ternyata-hoax/
https://detiksulawesi.com/2020/10/26/informasi-penculikan-anak-di-bolsel-hoax/
https://manado.tribunnews.com/2020/10/27/polres-bolsel-pastikan-informasi-penculikan-anak-di-pinolosian-hoax