Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Faktanya, video tersebut merupakan video wawancara yang dilakukan pada 22 Desember 2020 lalu. Dalam video, CEO BioNTech, Ugur Sahin, tidak menyatakan apapun terkait penolakan untuk divaksin. Sahin sendiri sudah divaksin pada akhir Januari 2021.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/O65AQ
= = = = =
NARASI:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Dr Ugur Sahin CEO dari BioNTech dan penemu vaksin BIO N TECH Pfizer menolak divaksin karena alasan keamanan
SADARLAH!”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna “AnonCitizenUK” mengunggah sebuah video wawancara CEO BioNTech, Ugur Sahin. Dalam unggahan tersebut juga disertakan keterangan yang menyatakan bahwa Sahin menolak untuk divaksin karena alasan keamanan.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan potongan dari wawancara Ugur Sahin dengan DW News yang dilaksanakan pada Desember 2021. Video lengkap wawancara telah diunggah oleh kanal YouTube “DW News” pada 22 Desember 2021 dengan judul video “BioNTech CEO Ugur Sahin: “Our vaccine will likely work for mutated coronavirus variants” | DW News”. Potongan video yang diunggah oleh akun Twitter “AnonCitizenUK” merupakan potongan dari menit 6:25 hingga 8:19.
Dalam video tersebut, Sahin juga tidak menyatakan apapun terkait ketidaksediaan untuk divaksin karena alasan keamanan. Sahin menyatakan bahwa saat wawancara dilakukan, ia belum menerima vaksin karena ia bukan termasuk golongan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada Desember 2020, pemerintah Jerman baru saja mulai mendistribusikan vaksin dan menetapkan bahwa penerima vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta pekerja esensial lainnya.
Lebih lanjut, melansir dari wawancara Sahin dengan media asal Inggris The Times pada September 2021, Sahin menegaskan bahwa dirinya telah menerima vaksin pada akhir Januari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “AnonCitizenUK” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.youtube.com/watch?v=TOT8ElNBbo4
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian