Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut adalah kemasan vaksin yang masih dalam tahap uji coba sebelum diberikan kepada sukarelawan di Brazil, bukan vaksin yang diperuntukkan untuk masyarakat umum seperti yang digunakan saat ini.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Twitter
https://archive.vn/N0uVx
====
Narasi:
“Only for clinical trial”
Apa seperti ini gambarannya.?
#StopPaksaVaksin”
====
Penjelasan:
Akun Twitter Muhammad Rafattarsya (@cebonginsaf3) mengunggah foto kemasan vaksin Sinovac yang bertuliskan “Only for Clinical Trial” dengan konteks untuk menghentikan paksa vaksin sebagai balasan untuk cuitan akun Twitter Akbar_ltd (@LtdAkbar) terkait penggunaan vaksin yang masih dalam tahap “clinical trial”. Cuitan yang diunggah pada 24 Oktober 2021 itu mendapat atensi berupa 3 retweet, 5 suka, dan 1 balasan.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu ditemukan dan digunakan dalam beberapa artikel, salah satunya artikel opini The Washington Post yang terbit pada 5 Agustus 2020. Foto dalam artikel itu diambil oleh seorang fotografer asal Brasil bernama Eraldo Peres dari The Associated Press dan diberi narasi sebagai berikut.
“Dr. Gustavo Romero, of University Hospital of Brasilia’s Nucleus of Tropical Medicine, presents to the press China’s Sinovac Biotech experimental vaccine for the new coronavirus before it is administered to volunteers in Brasilia, Brazil, on Wednesday. (Eraldo Peres/AP)”
“Dr. Gustavo Romero, dari University Hospital of Brasilia’s Nucleus of Tropical Medicine, mempresentasikan kepada pers vaksin eksperimental Sinovac Biotech China untuk virus corona baru sebelum diberikan kepada sukarelawan di Brasilia, Brasil, pada hari Rabu. (Eraldo Peres/AP)”
Selain itu, foto yang juga digunakan dalam artikel CBC berjudul “Sinovac says its coronavirus vaccine candidate appears safe for elderly in early trials” terbit pada 7 September 2020 itu menyebut, CoronaVac yang merupakan kandidat vaksin dari Sinovac pada saat itu sedang diuji di Brasil dan Indonesia dalam uji coba manusia tahap akhir untuk mengevaluasi apalah vaksin tersebut efektif dan cukup aman untuk mendapatkan persetujuan agar dapat digunakan secara massal. Vaksin tersebut telah diberikan kepada puluhan ribu orang, termasuk sekitar 90 persen dari karyawan Sinovac beserta keluarganya. Artinya, vaksin dengan kemasan bertuliskan “Only for clinical trial” belum berikan kepada masyarakat luas karena masih dalam masa uji coba.
Konten serupa sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] “Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga hanya untuk kelinci percobaan” terbit pada 6 Januari 2021 dan [SALAH] Vaksin Sinovac berisikan Virus Hidup yang dilemahkan serta mengandung Sel Vero dan Bahan-Bahan Berbahaya terbit pada 11 Maret 2021.
Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Twitter Muhammad Rafattarsya (@cebonginsaf3) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
====
Referensi:
https://www.cbc.ca/news/science/china-sinovac-coronavirus-vaccine-1.5714957
Editor: Bentang Febrylian