Hasil Periksa Fakta Ani R
Informasi Palsu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan Membantah bahwa Bahasa Cina Akan Dimasukkan ke Dalam Kurikulum.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
=====
SUMBER: Facebook
https://archive.vn/KBO0r
=====
NARASI
https: //youtu.be/EE1TE9Z3DMo
MIRIS … !! !! !!
*BUKAN HOAX, Hari ini Kerja di Negeri Sendiri Wajib Pakai Bahasa China +Hersubeno Arief+
*Bahasa China Sudah Masuk Kurikulum Sekolah di Halmahera Selatan … Untuk Memenuhi Syarat Masuk Kerja.
- Hanya Untuk Menjadi Buruh di Perusahaan
Perusahaan China, Kedaulatan Bangsa Kita Digadaikan, Harus Belajar dan Bisa Bahasa China.
Seharusnya, Mereka Pendatang itu Yang Belajar Bahasa Indonesia … !!
Ataukah Memang Kita, Bangsa Indonesia Secara Perlahan Tapi Pasti Akan Jadi Koloni China, Jajahan China … ?
Pengamat : SEBENTAR LAGI, CHINA AKAN KUASAI INDONESIA
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rafia Tali yang menarasikan bahwa Bahasa Cina akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan, menurut Rafi pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Kadisdikbud setempat. Postingan Rafi juga disertai video berdurasi 19 menit 52 detik yang berisi komentar mengenai kurikulum Bahasa Cina.
Dalam videonya diberikan sebuah artikel berita bersumber dari Gelora News “Ganti Bahasa Inggris, Bahasa Cina Segera Masuk Kurikulum Lokal di Maluku Utara”, ditayangkan pertama kali pada 20 Juli 2021. Dalam artikel tersebut diberitakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel), segera memasukkan Bahasa Mandarin atau Bahasa Cina ke dalam kurikulum lokal pada setiap sekolah di wilayah setempat. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Halmahera Selatan, Safiun Rajulan, hal itu diputuskan terkait dengan permintaan perusahaan pertambangan yang mensyaratkan Bahasa Cina atau Mandarin bagi para tenaga kerja.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim bahwa Bahasa Cina akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Halmahera Selatan adalah tidak benar. Melansir dari media berita Warta Terkini, dikonfirmasi langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Safiun Rajulan, menyatakan bahwa dimasukannya Bahasa Cina ke dalam kurikulum sekolah masih sebatas rencana. Bantahan ini disampaikan oleh Safiun Rajulan di konferensi pers pada 14 Juli 2021.
“yang diberitakan itu tidak benar, dalam pembahasan RPJMD Bupati dan Wakil Bupati Halsel yakni terkait 4 poin program namun baru 3 poin yang sudah ada kegiatannya”, jelasnya.
1 poin yang belum terlaksana adalah rencana pemberian muatan lokal pada kurikulum yang di dalamnya terdapat beberapa alternatif, di antaranya adalah kesenian daerah, budaya daerah, bahasa lokal, dan bahasa asing mencakup Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Menurut Safiun, saat ini Bahasa Inggris tidak lagi relevan, karena semua perusahaan di Halmahera Selatan memakai Bahasa Mandarin.
Namun, tidak serta merta kemudian Bahasa Mandarin akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, karena masih ada tim pengembangan kurikulum yang akan mengkaji kembali dan menyusun pembelajaran muatan lokal, keputusan tersebut membutuhkan pertimbangan yang cukup lama.
Berdasarkan hasil penelusuran terkait, klaim Rafia Tali adalah HOAX dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
=====
REFERENSI :
http://wartaterkini.news/kadisdikbud-halsel-bantah-bahasa-mandarin-masuk-kurikulum/
=====
Penulis: Ani R
Editor: Bentang Febrylian