Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan judul berita asli yang pernah diunggah oleh media ITV. Seorang juru bicara ITV telah menegaskan bahwa judul berita yang beredar tersebut adalah palsu.
= = = = =
KATEGORI: Konten Palsu/Fabricated Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/vJlvl
= = = = =
NARASI:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Keterlaluan!”
NARASI DALAM GAMBAR:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“”Aku batuk di dalam taksi dalam perjalanan pulang bersama temanku, dan sekarang 3 orang temanku meninggal dunia” – seorang mantan anti-vaksin bernama Lee mengaku ia akhirnya bersedia divaksin setelah membunuh teman-temannya”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna “martin31684” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan sebuah judul berita oleh media asal Inggris, ITV. Judul berita dalam foto hasil tangkapan layar tersebut menyatakan bahwa seorang pria yang merupakan anti-vaksin akhirnya bersedia menerima vaksin Covid-19 setelah menularkan virus Corona dan menyebabkan tiga orang temannya meninggal dunia.
Berdasarkan hasil penelusuran, judul berita yang tercantum pada foto hasil tangkapan layar bukan judul berita asli yang pernah diunggah oleh media ITV. Melansir dari Reuters, seorang juru bicara ITV telah menegaskan bahwa judul berita yang beredar tersebut adalah palsu.
Lebih lanjut, foto yang terdapat pada hasil tangkapan layar tersebut bukan merupakan foto seorang anti-vaksin yang telah membuat tiga orang temannya meninggal dunia karena Covid-19, melainkan seorang YouTuber yang dikenal dengan kanal YouTube “Nikocado Avocado 3”. Foto tersebut diambil dari salah satu thumbnail videonya yang diunggah pada 1 Desember 2020 lalu dengan judul “I Just Broke Up With My Boyfriend (emotional)”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “martin31684” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.reuters.com/article/factCheckNew/idUSL1N2RB1RN
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian