Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, pesan berantai tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa metode menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Lebih lanjut, nama Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala BNPB adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono.
= = = = =
KATEGORI: Konten Palsu/Fabricated Content
= = = = =
SUMBER: Pesan WhatsApp
= = = = =
NARASI:
“Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono
Informasi tentang pencegahan Covid19:
Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.
Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.
Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.
Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.
Kemudian Anda kesulitan bernapas.
Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.
Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.
[…]
(Lanjutan Narasi setelah bagian Referensi)
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi pernyataan dari Ketua Satgas Covid-19, Dwiyono. Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa metode menghirup uap air panas dengan suhu 70 derajat Celcius merupakan cara yang efektif untuk membunuh virus Corona.
Melansir dari akun Twitter resmi WHO Afrika, metode menghirup uap air panas bukan merupakan metode yang aman dan efektif untuk membunuh virus Corona. WHO Afrika menegaskan bahwa sepanas apapun suhu dari uap air panas yang digunakan, uap tersebut tidak dapat membunuh virus yang telah menginfeksi saluran pernapasan manusia. Metode menghirup uap air panas juga berpotensi untuk menyebabkan luka bakar.
Selain itu, hasil penelitian oleh sekelompok peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat juga menyatakan bahwa suhu tinggi memang dapat melemahkan partikel virus Corona yang berada di permukaan suatu benda, tetapi metode tersebut tidak dapat melemahkan maupun membunuh virus Corona yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.
Lebih lanjut, nama dari Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono. Ganip Warsito dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Satgas Covid-19 pada 25 Mei 2021, menggantikan Doni Monardo.
Narasi serupa juga pernah beredar pada Februari 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona” yang diunggah pada 23 Februari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
= = = = =
REFERENSI:
✅#COVID19 FactCheck
— WHO African Region (@WHOAFRO) February 15, 2021
Steam inhalation♨️ is not a cure for COVID-19. It may even cause serious burns! @viralfacts pic.twitter.com/ozRCvOBspp
Steam inhalation♨️ is NOT a safe or effective treatment for #COVID19.
— WHO African Region (@WHOAFRO) February 15, 2021
No matter how hot the steam is, it will NOT reach the virus present in the cells of the infected individual.
More @WHOAFRO MythBusters: https://t.co/oI4RxNTskq pic.twitter.com/P5creUYzWz
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7361064/#rmv2115-bib-0014
https://nasional.tempo.co/read/1465580/mengenal-letjen-tni-ganip-warsito-kepala-bnpb-pengganti-doni-monardo
[SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona
= = = = =
(Lanjutan Narasi)
[…]
Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.
Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.
Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.
Inilah yang dilakukan steam.
Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.
Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.
Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.
Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.
Seminggu ber-uap:
Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.
Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.
Jadi inilah sarannya:
Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.”
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian